MBC. Partai Golkar mengimbau Wakil Gubernur Banten Rano Karno tidak mengundurkan diri di tengah jalan. Sebab itu, dapat menjadi preseden buruk bagi kepemimpinan di Tanah Air.
"Kalau mundur di tengah jalan ini kan suatu preseden, dan hanya beralasan personal, perasaan pribadi," kata Wakil Sekjen Golkar, Nurul Arifin, di sela diskusi bertema 'Internet, Apatisme, dan Alienasi Politik' yang digelar lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) di Hotel Kempinsky Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Nurul mengaku bingung dengan rencana Rano Karno akan mengundurkan diri meninggalkan Gubernur Ratu Atut Chosiah.
Pasalnya, Wagub Banten itu tidak berhalangan tetap dalam menjalankan tugasnya. Hanya persoalan pribadi yang membuat mantan aktor itu berminat mengundurkan diri.
"Ini hanya masalah personal, secara hukum mau di bawa ke mana juga tidak diatur kalau ada perselisihan. Ini kan perselisihan," kata Nurul seperti disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Disinggung adanya ketakutan Ratu Atut dengan kekuatan Rano Karno yang dapat menjadi saingan berat di Pilkada Banten berikutnya, anggota Komisi I DPR itu menegaskan, seharusnya Rano Karno tidak mengundurkan diri, dan tetap menjalankan tugasnya.
"Seharusnya apa yang dirasakan ini adalah pelajaran sebagai calon pemimpin. Jangan hanya mau menerima hal-hal yang nikmat saja. Anggap saja ini sebagai pelatihan calon pemimpin. Ini kan pelatihan kesabaran juga."[ans]
KOMENTAR ANDA