Persiapan soft opening Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) kembali dibahas intensif dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Rangka Kesiapan Operasi Ketupat Toba 2013 yang dilaksanakan di Aula Tribrata Lantai IV Mapolda Sumut, Selasa (23/7/2013).
Peningkatan pengamanan menjadi poin penting agar pengguna jasa bandara merasa aman dan nyaman.
Dalam rapat yang dibuka Kapoldasu Irjen Pol Drs Syarief Gunawan, Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi itu, menekankan agar sektor keamanan jadi perhatian semua stakeholder saat KNIA dioperasikan.
Seperti diketahui Bandara Internasional Kualanamu akan mulai beroperasi pada 24 Juli 2013 pukul 00.01, dan secara otomatis berakhir pula pengabdian Bandara Polonia Medan sebagai pintu gerbang udara Sumatera Utara.
"Faktor keamanan harus jadi perhatian kita semua, karena KNIA akan menjadi pintu gerbang yang banyak digunakan pemudik dalam Lebaran 2013 ini," kata Wagubsu.
Rakor digelar untuk menyamakan visi diantara stakeholder, terutama dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melaksanakan lebaran maupun masyarakat lainnya yang akan melaksanakan aktivitas seharian.
Menurut PT Angkasa Pura II (Persero) Medan, jumlah masyarakat yang menggunakan fasilitas bandara di Sumut berkisar 7,8 juta penumpang pertahun. Lonjakan akan terjadi pada Lebaran kali ini, sehingga semua pihak harus bekerjasama karena sebagai bandara baru tentu masih ada kekurangan di sana-sini.
"Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H dipastikan arus mudik dan arus balik semakin meningkat dibandingkan hari biasa.
Ini perlu menjadi perhatian kita bersama, jangan sampai bandara yang lama ditunggu dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut malah mengecewakan banyak pihak karena masalah lalu lintas dan teknis operasional," beber Angkasapura II.
Selain Bandara Kuala Namu, Wagubsu juga meminta perhatian UPT Bina Marga Nasional untuk segera menyelesaikan jembatan Sei Belumai Tanjung Morawa yang hingga saat ini masih dalam tahap perbaikan dan kerap menimbulkan kemacetan.
Kapolda Sumut Syarief Gunawan, mengatakan rakor ini dimaksudkan untuk membahas bersama kesiapan lintas sektoral dalam melayani masyarakat yang akan melaksanakan lebaran melalui pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2013 yang diselenggarakan setiap tahun.
"Pelaksanaan Operasi Toba 2013 bertujuan memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat agar selalu kondusif, dimana segala potensi gangguan tidak berkembang menjelang, saat dan pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Polri sebagai institusi publik akan komit dan bertanggung jawab memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan prima kepada masyarakat dengan bersinergi dengan instansi terkait," tegas Kapolda Sumut.
Keberhasilan Opersi Toba yang dilaksanakan setiap tahunnya ditentukan keberhasilan melalui beberapa indikator. Diantaranya berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, turunnya angka korban jiwa, turunnya angka pelanggaran lalu lintas khususnya bagi pengguna sepeda motor dan angkutan umum, serta berkurangnya titik-titik kemacetan dibanding operasi tahun sebelumnya.
Kepada peserta rakor, Kapoldasu berharap untuk bersama-sama memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melaksakan lebaran maupun masyarakat lainnya yang akan melaksanakan aktivitas seharian dengan saling berkoordinasi.
Rakor tersebut dihadiri Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin, FKPD jajaran Pemprovsu, SKPD jajaran pemprovsu, pimpinan BUMN dan BUMD Provsu, para Kapolres dan Pamen dij ajaran Poldasu. [ded]
KOMENTAR ANDA