Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menyarankan PT. PLN (Persero) untuk meminta maaf kepada publik atas pemadaman listrik yang terjadi saat ini.
"Kalau minta maaf tidak akan mengkerdilkan PLN di mata publik. Terus terang, pemadaman yang terjadi menjadikan PLN kehilangan muka," sebut anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Budiman Panjaitan, pada Rapat Dengar Pendapat bersama PLN di ruang Komisi C, Selasa (23/7/2013) yang dipimpin Ketua Komisi, A Hie SH.
Sekretaris Fraksi Partai Damai Sejahtera (F-PDS) ini mengatakan, pemadaman yang terjadi di bulan Ramadhan ini terus dikeluhkan masyarakat, khususnya umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah, baik saat sahur maupun saat tarawih.
"Jadi, tidak ada salahnya PLN minta maaf dengan menyebutkan ke publik kondisi yanh sedang terjadi," katanya mengulangi.
Sementara anggota Komisi C lainnya, Ilhamsyah, meminta PLN agar mempunyai pola dalam mengatur pemadaman. Sebab katanya, pemadaman pada bulan Ramadhan jelas mengangganggu ibadah. Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini mengaku, heran melihat pemadaman yang terjadi setiap bulan Ramadhan.
"Jadi, seolah-olah seperti disengaja. Kenapa kalau perawatan tidak dilakukan pada bulan-bulan September. Kenapa mesti di Ramadhan," kata Ilhamsyah mempertanyakan.
Menanggapi itu Manejer Area Medan PT. PLN, Abdul Haris Nasution mengatakan, pada prinsipnya tidak menginginkan terjadinya pemadaman itu, karena hal itu menyandera PLN sendiri. Haris menyebutkan, PLN awalnya berupaya agar tidak terjadi pemadaman saat Ramadhan, sehingga salah satu mesin pembangkit sengaja dimatikan jauh sebelumnya.
"Namun, ketika di cek ternyata mesin tersebut rusak. Makanya harus diperbaiki," kata Haris seraya menyebutkan pihaknya berupaya memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan.
Didampingi Asisten Manejer Jaringan, Effendi Limbong, dan Asisten Area Medan, Ahmad Ridwan, Haris mengungkapkan kebutuhan listrik di Sumut-Aceh sebesar 16 ribu MW sedangkan untuk Medan sendiri sebesar 900 MW.
"Pembangkit yang ada di Lau Renun Dairi, Labuhan Angin Sibolga dan Paya Pasir Sicanang Belawan itu pas-pasan. Medan sendiri sudah separuh memakainya, dan pembangkit itu untuk Sumut sama Aceh," ungkapnya.
Kendati demikian, sebut Haris, melihat perkembangan pertumbuhan serta tingginya akan permintaan kedepan, PT. PLN akan menambah area pembangkit.
"Jadi, yang di Pangkalan Susu, Nagan Raya dan Asahan III itu untuk persiapan antisipasi tingginya permintaan kedepan. Dan itu sudah ada dalam program kerja," katanya.
Terkait permintaan maaf kepada publik, Haris, mengatakan masukan yang sangat bagus. "Terimakasih atas masukannya, dan ini akan kami sampaikan ke GM," ujar Haris. [hta]
KOMENTAR ANDA