MBC. Hingga kini, peristiwa pembobolan dua unit mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA yang ada di Swalayan Maju Bersama di Jalan Tritura, Marendal Medan, Sabtu (20/7/2013) lalu masih misterius. Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.
Kasus ini sepenuhnya ditangani pihak Polresta Medan. Meski begitu, Polsek Patumbak tak serta merta lepas tangan, mengingat lokasi kejadian di bawah wilayah hukum mereka.
Kapolsek Patumbak, Kompol Triyadi mengklaim, pihaknya kini telah memeriksa 12 saksi untuk dimintai keterangannya.
"Prosesnya masih lidik. Saat ini kita sudah memeriksa 12 orang saksi untuk mencari siapa pelakunya," kata Triyadi, Senin (22/7/2013).
Dia mengungkapkan, hingga kini pihaknya dibantu Satuan Reskrim Polresta Medan terus memburu para pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang tersebut.
"Kita tidak akan lepas tangan. Untuk kasusnya sendiri masih pada tahapan lidik," ungkapnya.
Saat disinggung apakah ada keterlibatan orang dalam kejadian itu, Triyadi enggan berspekulasi lebih awal.
"Belum bisa kita pastikanlah, karena kita masih bekerja. Hasil olah TKP dan keterangan nantinya akan dicocokkan untuk membuka tabir siapa pelakunya," pungkas Triyadi.
Sekadar mengingatkan, kawanan perampok membobol dua unit mesin ATM di Pasar Swalayan Maju Bersama, Jalan Tritura, Marendal, Medan, Sabtu (20/7/2013) pagi. Mesin ATM dibobol dengan cara dirusak menggunakan mesin las.
Dua mesin ATM yang dibobol milik BCA. Sedangkan mesin ATM milik Bank BNI sempat dirusak dengan peralatan las, namun belum jebol. Sedangkan mesin ATM milik Bank Mandiri terlihat belum tersentuh. Polisi mengklaim, pelaku berhasil menggondol uang sebesar Rp400 juta.
Berdasarkan rekaman CCTV, perampokan itu terjadi sekitar pukul 02.39 WIB. Para perampok melumpuhkan 4 penjaga malam sebelum beraksi. Keempatnya diikat dan dilakban pada bagian mata dan mulut setelah ditodong dengan senjata api.[ans]
KOMENTAR ANDA