Pertandingan klub asal Inggris, Chelsea, melawan BNI Indonesia All-Stars di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2013), terancam batal. Hal ini tak lepas dari permasalahan antara BNI selaku promotor utama dengan My Events selaku promotor, yang belum terselesaikan.
Permasalahan antar keduanya sebetulnya sudah terjadi ketika BNI melepas jalinan kerja sama dengan My Events. Pihak My Events menilai bahwa hal itu sah-sah saja jika My Events memang membuat sebuah wanprestasi.
“Pihak kami memang melakukan wanprestasi karena tidak sanggup menyetorkan dana ke sponsor dalam hal ini BNI. Ada beberapa ketentuan, jika kami batal atau wanprestasi kewajiban bisa lepas,” kata CEO My Events, Fauzan Zaman dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta Selasa dini hari (23/7/2013).
Pihak My Events mengatakan bahwa hal yang menjadi masalah disebabkan BNI, yang juga menjadi sponsor, tak mempunyai niat untuk menyelesaikan persoalan. Pihak dari My Events ingin BNI membayarkan kompensasi atas dana yang sudah dikeluarkan.
“Kami sudah bekerja sejak lima bulan yang lalu. Sudah 80 persen, tinggal 20 persen finalisasi. Kami hanya meminta kompensasi karena sudah keluar banyak, seperti untuk blackbox tiket, bodyguard, security officer, sewa SUGBK, dan operasional sejak Januari. Jumlahnya sudah kami diskusikan dengan BNI, tidak perlu disebutkan,” tambah Tio Nugroho selaku CEO My Events.
My Events sebetulnya ingin agar Chelsea tetap bisa bermain di Indonesia, terutama di SUGBK. Namun, hal itu bakal tidak kesampaian bila BNI tidak mau menyelesaikan persoalan yang ada hingga Selasa (23/7) pukul 11.00 WIB.
Lewat tenggat waktu tersebut, My Events menempuh jalur hukum.
“Kami sebetulnya kecewa, saat ingin melakukan mediasi, tidak ditanggapi secara maksimal. Harus digarisbawahi, My Events tidak ingin tur Chelsea batal. Saya bahkan sudah beli tiket untuk keluarga,” ujar Tio.
“Kalau tidak, SUGBK tetap milik kami. Secara hukum, 23-25 Juli, SUGBK tidak bisa dipakai pihak manapun. Kalau ada kesepakatan, kita akan bisa melihat tim terbaik bermain di Indonesia, jika tidak saya besok bermain bola,” ujar Tio.
Pihak My Events menampik adanya permasalahan dengan Nine Sport, selaku promotor baru. “Di luar sana yang berhembus, ada ribut antar promotor. Itu tidak ada. Ada masalah yang belum terselesaikan, yaitu antara kami dengan BNI,” terang Niken Ayu, yang juga CEO My Events. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA