post image
KOMENTAR
Ratusan massa pendemo yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Labuhanbatu Selatan (Labusel), melakukan unjukrasa di halaman kantor DPRD di Jalan Bedagai, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Selasa (22/7/2013) siang.

Kedatangan sekitar seratusan massa tersebut untuk mendukung keputusan DPRD Labusel yang menggunakan hak angket kepada Bupati Wildan Aswan Tanjung yang dinilai telah melanggar tata laksana penggunaan anggaran tahun 2011-2012, antara lain penggunaan dua jenis anggaran untuk satu objek proyek pekerjaan bersumber dari DAU dan DAK.

Namun aksi tersebut mendapat perlawanan dari massa pendukung Bupati sehingga nyaris terjadi bentrokan. Kericuhan yang menjurus anarkis tidak sempat terjadi karena berhasil dibendung pihak Polres Labuhanbatu.

Dalam orasinya kubu pendukung Hak Angket mencela kepemimpinan Bupati yang dinilai lamban dalam mewujudkan cita-cita pemekaran. Mereka juga meminta Bupati mundur dari jabatannya karena selama kepemimpinannya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) marak terjadi di Labusel yang dibuktikan penangkapan mantan Kepala Dinas, mantan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kesehatan beserta tiga rekanannya oleh Diskrimsus Polda Sumut baru-baru ini.

"Kalau Bupati tidak sanggup silahkan mundur. Itu lebih baik dari pada pembangunan daerah ini tidak berjalan," kata Saibal Putra dan Nurbain Nasution komando aksi.

Usai menyampaikan orasinya, pendemo pendukung Hak Angket kemudian mundur dan membubarkan diri. Halaman kantor DPRD kemudian dipadati massa pendukung bupati yang menolak Hak Angket.

Dalam orasinya mereka meminta agar Pansus Hak Angket dibubarkan dan Hak Angket dibatalkan karena dinilai mengada-ada. Pada kesempatan itu mereka juga menghujat DPRD terkait kegiatan reses, bimbingan teknis, dan kunjungan kerja dewan yang sebagaian besar diduga fiktif.

"Melihat latar belakang masalah Hak Angket ini didasari oleh kebencian, sehingga dapat dipastikan ini hanya upaya pembunuhan karakter. Kita mendesak aparat hukum mengusut dana reses, Bimtek, dan Kunker DPRD Labusel serta anggaran rumah dinas Ketua DPRD," kata Aswan.

Pengamatan wartawan, kedua demonstrasi itu tidak mendapatkan tanggapan dari anggota dewan yang hadir.

Kericuhan sempat beberapa kali terjadi ketika massa Anti Hak Angket mencoba menerobos pagar betis polisi yang memisahkan aksi kedua kubu. Namun kedua unjuk rasa itu dapat berjalan mulus tanpa aksi anarkis. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa