Sebuah rekaman video yang menampilkan percakapan seorang laki-laki dan perempuan membahas soal negosiasi akhir-akhir ini membuat heboh masyarakat OKU, Sumatera Selatan.
Video berdurasi 55 detik dengan judul "Jaksa Meras Guru" tersebut kini beredar luas di masyarakat. Diduga, percakapan negosiasi dalam rekaman antara salah seorang oknum jaksa di Kejaksaan Negeri Baturaja; dengan salah seorang kepala sekolah di daerah itu. Keduanya membahas kasus dugaan korupsi mark up rangka baja di OKU, yang saat ini dalam proses hukum.
Meski tidak terlalu fokus seperti diberitakan JPNN (Minggu, 21/7/2013), pada rekaman video itu tampak perempuan berjilbab warna biru mengenakan baju batik biru bercelana jeans, sedang berbaring di bantal warna orange di ambal merah kotak-kotak. Kemudian, duduk di sebelahnya seseorang memakai baju batik warna ungu bertuliskan Bali.
Tampak pula sosok perempuan berbaju safari serta perempuan memakai batik berjilbab hitam, celana hitam dalam posisi duduk. Kemudian dalam posisi berdiri, seseorang mengenakan seragam seperti PNS dan bersepatu hitam. Percakapan berlangsung dalam bahasa daerah Palembang.
Terdengar seorang perempuan mengiyakan tawaran diduga permintaan dari lawan bicaranya, untuk menyiapkan uang sebesar Rp 30 juta.
"Uji kawan-kawan tadi yeh ok. Uji kawan-kawan tadi, yo jadi 30 pak yeh. Jadi, uji bapak tadi kan," ujar perempuan itu. Kemudian dijawab seorang laki-laki. "Maksud aku cak ini buk. Mak ini. Dari empat belas kepala sekolah. Sikok kepala sekolah tigo," jelas laki-laki itu.
Dengan nada terkejut, kemudian perempuan itu menjawab "Ku kiro tigo puluh seluruhnyo. Berapo tigo puluh kali empat belas". Laki-laki itu menimpalinya. "Naa, gak usah dipikir jumlahnyo. Dewek-dewek be, mak itu na. Kalo jumlah itu buk jangan anggap kito rugi. Kito sekedar nolong be. Kalo di rutan nah baru," jelas laki-laki itu.
Kepala Bidang (Kabid) Dikdasmen Disdik OKU Paranto mengatakan, rekaman itu sudah lama ada. Bahkan, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel juga sudah mengetahui.
"Baru sekarang saja beredar. Sikap Dinas Pendidikan OKU sendiri tetap pada empat tuntutan awal seperti saat demo lalu," kata Paranto.
Terpisah, Kajari Baturaja Suharto, tampak cukup terkejut dengan adanya peredaran rekaman video yang dimaksud. Bahkan, dirinya mengaku baru kemarin mengetahui rekaman itu, saat dikonfirmasikan wartawan. Menanggapi hal itu, secara tegas dibantah jika itu merupakan bawahannya.
"Tidak ada itu. Gak tau maksudnya apa rekaman itu, mana ada sekolah yang punya uang segitu. Uang dari Hongkong apa"? Namun, ini akan menjadi perhatian kita. Kita akan mencari tahu kebenarannya," ujarnya.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA