MBC. Pengoperasian bandara Kualanamu per 25 Juli mendatang benar-benar dipaksakan. Tak hanya siap secara keseluruhan. Bahkan akses jalan ke sana pun ternyata masih amburadul.
Pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Medan (Unimed) M Ishak mengatakan, launching-nya Bandara Internasional Kuanalamu (KNIA) 25 Juli 2013 tidak didukung dengan infrastruktur akses menuju bandara.
''Bandara Kualanamu ini sudah terlihat kemegahannya, tetapi infrastruktur menuju bandara itu tidak maksimal. Akses jalan menuju kawasan bandara masih banyak yang rusak. Sementara infrastruktur sangat menentukan,''katanya di Medan.
Dana juga kata Ishak, harus dipertanyakan, bagaimana anggaran untuk infrastruktur, apa lahannya sudah terbebaskan?
''Pemerintah harus mau mengeluarkan biaya lebih besar lagi dengan harapan seluruh proses pembebasan lahan dapat dilakukan,'' kata Ishak seperti dikutip dari liputanbisnis.
Sampai sekarang, kata dia, banyak lahan yang belum dibebaskan.
Banyak warga belum mau pindah dari tanahnya sendiri.
Dia juga heran melihat sikap pemerintah yang mengabaikan masalah infrastruktur. Padahal, infrastruktur itu adalah program pemerintah nomor dua setelah bandara KNIA selesai dibangun, selanjutnya rel kereta api.
''Rel kereta api telah rampung dikerjakan pihak PT Railink, tetapi mengapa jalan darat masih belum juga dirampungkan?'' katanya bernada heran.
Ishak berasumsi September mendatang Bandara Kualanamu belum bisa diresmikan karena melihat kondisi di sana (Bandara KNIA-red) banyak dalam pembangunan terutama jalan menuju ke daerah tersebut,'' ujarnya. [ans]
KOMENTAR ANDA