MBC. Rencana pemerintah mengoperasikan secara resmi bandara Kualanamu 25 Juli mendatang terkesan mendadak dan dipaksakan. Artinya, sejak hari itu, aktivitas penerbangan di Bandara Polonia Medan sudah tak ada lagi.
Menurut Ketua Forum Untuk Transparansi Anggaran (Futra) Siantar-Simalungun, Oktavianus Rumahorbo dalam status jejaring sosial di Facebook sesaat lalu, Kamis (18/7/2013) mengatakan pengoperasian bandara terbesar di Asia Tenggara itu terkesan dipaksakan.
''25 Juli, Bandara Kuala Namu, beroperasi. Kata Dahlan Iskan, pasti rumit. Maka Dahlan rencana nginap di sana. Sudah tahu bakal rumit dan kacau tapi kok maksa?'' kata Rumahorbo bernada heran.
''Dahlan katanya arif dan bijaksana. Kalau ya, kok nggak Bijak? Jika mau sukses maka jangan paksakan!'' katanya lagi.
Menurut dia, sebaiknya pengoperasian Kualanamu dilakukan bertahap. Pertama, urai Rumahorbo, pindahkan dulu operasional keberangkatan dan kedatangan Penumpang Luar Negeri.
Selanjutnya, sambung dia, penerbangan lokal sebagian pilih maskapai penerbangan tertentu dan akhirnya semua penerbangan.
''Sehingga monitoring dan evaluasi, bisa dilaksanakan sambil berjalan, tidak seperti rencana, yang sudah mengetahui bakal macetlah, bakal semrawutlah dan lain sebagainya. Atau penjualan lahan Polonia sudah mendesak?'' selidik Rumahorbo. [ans]
KOMENTAR ANDA