Fadly Sadama bin Mahmudin alias Acin Zaid alias Fernando alias Buyung alias Ade adalah sosok teroris paling berbahaya yang berhasil kabur dari Lapas Dewasa Kelas I A Tanjung Gusta Medan.
Pemasok senjata bagi perampok BANK CIMB Niaga Medan ini, memiliki hubungan baik dengan Jaringan Terorisme di Asia Tenggara bahkan Al-Qaeda.
Saat kabur, terpidana 11 tahun penjara ini, diduga melarikan senjata laras panjang milik sipir tanjung gusta Medan. Hingga saat ini, sosok yang dianggap bertanggung jawab atas penyerangan Polsek Hamparan Perak, yang menyebabkan tiga polisi tewas, belum diketahui keberadaannya.
Badan Nasional penanggulangan terorisme (BNPT) mengimbau agar Fadli Sadana segera menyerahkan diri. Mereka juga telah mengirimkan tim khusus, untuk mengejar terpidana teroris yang baru saja menjalani tiga tahun masa hukuman, dari vonis 11 tahun penjara Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan.
Pemuda berusia 32 tahun ini memiliki hubungan baik dengan jaringan Terorisme di Asia tenggara bahkan Al Qaeda. Terbukti bersalah turut membantu dan menyuplai, memasukkan senjata dan amunisi bahan peledak ke Indonesia, dengan maksud untuk perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan Tindakan Pidana Terorisme.
Tidak seperti 14 orang pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan Polsek Hamparan Perak, peranan Fadly dianggap paling berbahaya karena dianggap sebagai otak perencana, dan berhasil memasok senjata api dan ratusan butir-butir amunisinya dari luar negeri.
Saat para pelaku terorisme di Medan berhasil ditangkap di kawasan Sumatera Utara, Fadly sendiri sempat kabur ke luar Negeri, dan akhirnya tertangkap tim Densus 88, Saat hendak membeli senjata dari uang hasil rampokan, di perbatasan Thailand-Malaysia.
Dari tangannya, turut juga diamankan barang bukti, dua pucuk senjata api jenis colt buatan Amerika Serikat, ratusan butir amunisi, sebuah handphone, sisa uang hasil rampokan yang dipakai untuk membeli senjata, dua buah sarung tangan, sebuah peta dan pasport serta KTP atas nama Fadly Sadama.
Terpidana kasus terorisme yang mendapat pelatihan di Ambon, maluku ini, sebelumnnya sempat dipenjara terkaitan dengan kasus perampokan BANK Rakyat Indonesia, BRI, Cabang Bireun, Aceh Utara.
Hingga saat ini, keberadaan Fadly Sadama yang diduga sempat melarikan senjata laras panjang milik sipir Lapas Tanjung Gusta Medan, belum diketahui keberadaannya. [ded]
KOMENTAR ANDA