Kerusuhan diikuti dengan kaburnya 216 narapidana dari Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta Medan, Kamis (11/7/2013) lalu, memang tidak terlepas dari kekesalan napi yang sedang menjalani hukuman penjara di dalam Lapas tersebut.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Lapas (Kalapas) Klas I Tanjung Gusta Medan, Muji Raharjo. Dia menuding matinya listrik dan air adalah sebagai penyebab kerusuhan.
"Sejak Kamis subuh memang air dan listrik sudah mati di Lapas. Jadi memang itulah pemicu kerusuhan yang berujung kaburnya tahanan dari dalam Lapas," ujar Muji, Selasa (16/7/2013).
Dikatakannya, pihaknya sudah langsung melakukan antisipasi karena gejolaknya sudah terlihat saat para napi melakukan demo di dalam Lapas. Dia juga manaruh curiga dengan sikap tahanan, yang bertepuk tangan dari dalam masjid saat dirinya masuk ke dalam Lapas.
"Saya curiga dengan para tahanan, karena saat saya masuk ke dalam Lapas, mereka terlihat bertepuk tangan dari dalam masjid. Feeling saya berkata ada yang aneh pada saat itu. Hal ini sudah berlangsung sejak 2 bulan, semenjak saya menjabat Kalapas," ungkapnya.
Mengenai keluhan para napi karena air yang tak mengalir dan aliran listrik padam, Muji mengakuinya. Namun, Muji mengklaim pihak Lapas sudah koordinasi dengan pihak terkait sehingga air dari PDAM diturunkan sebanyak 2 tangki.
"Kalau untuk listrik cadangan, memang genset tak ada kita pakai. Lagian, jika genset kita hidupkan selama 24 jam, bisa-bisa genset meledak. Maka dari itu genset tak ada kita pakai," sebutnya.
Muji membantah, jika pihak Lapas dibilang lambat berkoordinasi dengan Polisi saat mulai terlihat potensi ricuh.
"Kita sebelumnya sudah berkoordinasi dengan personel kepolisian yang ada disekitar Lapas. Saya sendiri yang menghubunginya menggunakan telepon seluler," tegasnya.
Muji membantah, jika disebutkan hanya ada seorang petugas sipir lapas Tanjung Gusta yang bersiaga saat kerusuhan terjadi.
"Tidak benar jika dibilang hanya ada satu sipir saat kerusuhan berlangsung. Pada saat kejadian ada 18 petugas yang berjaga secara bergantian," pungkasnya. [ded]
KOMENTAR ANDA