Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Papua belum bisa memberikan sanksi atau hukuman kepada jajaranya di daerah terkait insiden yang menewaskan 17 warga setelah pertandingan final tinju "Bupati Cup" pada Minggu (14/7) malam.
"Oh, kalau soal sanksi itu belum bisa kami komentar lebih jauh. Karena harus menunggu semua laporan resmi dari panitia penyelenggara dan Pertina Nabire terkait insiden berdarah tersebut," kata Ketua Bidang Komisi Teknik Pengda Pertina Papua Carol Renwarin di Jayapura, kepada Antara, Selasa (16/7/2013).
Menurut dia, pemberian sanksi juga melalui proses yang panjang dan harus diketahui pengurus Pertina Pusat dan induk olahraga seperti Koni Papua dan Pusat. Insiden Gor Kota Lama Nabire tersebut harus melalui sejumlah mekanisme seperti menunggu hasil penyelidikan resmi dari aparat berwajib dan lainnya.
"Yang pastinya, sanksi itu akan diberikan jika ada yang bersalah dan sesuai dengan AD/ART sebuah organisasi. Saya rasa masalah ini masih ditangani yang berwajib jadi belum bisa membicarakan yang lebih jauh lagi," katanya.
Namun, lanjut Carol, dirinya yang diberi kepercayaan oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal yang merupakan ketua umum Pertina Papua, menyampaikan mohon maaf dan turut berbela sungkawa atas peristiwa tersebut. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA