Sejak ditetapkan sebagai Walikota nonaktif, Rahudman Harahap melakoni kesehariannya dengan sejumlah aktivitas sosial. Di luar itu, dia sering mengisi waktu di rumah, bercengkrama dengan anak dan cucu.
"Bapak (Rahudman-red) sedikit gemuk sekarang. Bapak lebih banyak mengisi waktu bersama anak dan cucu," kata Hj Yusra Siregar, istri dari Rahudman Harahap dalam program sahur bersama Sumut Pos, Sabtu (13/7/2013) dinihari.
Subuh itu, Yusra tampil sederhana dengan mengenakan baju rumah dibalut kerudung warna merah jambu. Meski sederhana, namun wajahnya terlihat segar dan berseri.
Bagi Yusra, masalah yang dihadapi suaminya merupakan sebuah konsekwensi yang harus dia dan keluarga dihadapi. "Hidup ini harus disyukuri. Apapun yang telah diberikan Allah kepada kita, ya harus kita disyukuri," kata Yusra.
Rasa syukur itulah yang menguatkan Yusra mendampingi Rahudman Harahap yang saat ini tengah dinonaktifkan sebagai Walikota Medan.
"Saya selalu bersyukur dalam kondisi apapun, termasuk soal jabatan bapak (Rahudman-red). Jabatan itu datang dan pergi. Kalau ada jabatan disyukuri. Tidak ada jabatan juga harus disyukuri," kata Yusra lagi.
Meski nonaktif sebagai Walikota, tapi Rahudman tetap aktif melakukan berbagai aktivitas. "Bapak sering menghadiri undangan kegiatan puasa, pengajian dua kali seminggu, tadarus di malam hari," jelasnya.
Menurut Yusra, mereka memiliki tradisi selama menjalani Ramadhan. Termasuk menggelar salat tarawih berjamaan di rumah. "Ini sudah kami lakukan sejak dulu. Jadi meskipun anak kami sudah menikah, wajib salat tarawih bersama kami dengan membawa keluarga mereka," ujar Yusra.
Kini, baik Rahudman dan Yusra, tengah mengumpulkan kebaikan di bulan puasa ini. Mereka sedang mengumpulkan zakat sedekah dengan target 2.000 paket. Paket ini akan dibagi-bagikan kepada warga muslim Kota Medan yang tidak mampu untuk berlebaran nantinya.
Rahudman Harahap beserta keluarga besarnya saat sahur. redyanto/SUMUT POS
Rahudman sendiri banyak bercanda dalam sahur bareng itu. Mengenakan kemeja tangan panjang dan kain sarung, dia menyambut hangat kedatangan beberapa media cetak yang datang di Pendopo Rumah Dinas Walikota Medan. "Ayo silahkan makan," ajaknya.
Dalam kesempatan itu hadir Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Medan Muslim Harahap dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Medan, Muhammad Husni mendampingi Rahudman.
Para wartawan dan dua Kadis Medan bersama-sama sahur menyantap sahur yang dihidangkan di atas meja. "Seharusnya seluruh SKPD datang sahur bersama kita, tapi kalau mereka datang usai salat subuh lebih baik saya suruh pulang saja mereka," kelakar Rahudman.
Usai sahur bersama, Rahudman sempat menyinggung masalah kerusuhan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjunggusta yang rusuh berujung kaburnya ratusan tahanan.
"Dari peristiwa itu kita bisa kita gambarkan betapa pentingnya air dan listrik, nah gara-gara dua masalah itu LP rusuh, bayangkan bagaimana LP dibakar dan napi kabur, itu merupakan kejadian besar," katanya.
Usai bercerita panjang, tibalah Salat Subuh. Rahudman memimpin langsung salah Salat Subuh berjamaah. Usai salah Subuh berjamaah, Rahudman kembali bercerita tentang saat dirinya menjabat Sekda di Tapanuli Selatan.
"Kalau masalah menjadi imam, tidak masalah bagi saya, saat Sekda saya pun sudah terbiasa dalam kegiatan seperti ini untuk menjadi imam, yang pentingkan niatnya,” katanya kepada wartawan . Rahudman kembali bercerita panjang bagaimana pengalaman dirinya saat menjabat Sekda yang penuh liku, hingga dirinya menjadi Walikota Medan. [ded]
KOMENTAR ANDA