post image
KOMENTAR
MBC. Pasca kerusahan Lapas Tanjung Gusta, Medan desakan agar Denny Indrayana, wamenkumham untuk mundur dari jabatannya makin mencuat. Denny dianggap menjadi biang kerusuhan itu. Sebab, Denny-lah yang menggagas PP 99/2012 tentang Pengetatan Remisi untuk koruptor. Namun begitu, Denny cuek saja.

Guru besar hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyatakan, dia tidak akan mundur sejengkalpun dalam melawan korupsi. Makanya, dia tidak akan mundur hanya karena desakan-desakan itu.

"Untuk perjuangan melawan korupsi, narkoba, teroris, dan para mafia, pilihannya hanya satu: terus maju, pantang menyerah. Karena menyerah berarti kalah," ujar Denny Minggu (14/7/2013).

Kata Denny,  sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online,  dalam melawan mafia, pilihannya hanya satu, harus menang, bukan mengalah. Kalau kalah, kata dia, negara ini bisa hancur. Maka, apapun risikonya, dia mengaku akan tetap berjuang.

''Akan saya hadapi. Insya Allah saya ikhlas,'' tuturnya.

Dalam perjuangan melawan mafia ini, Denny ingin mencontoh sikap Pangeran Antasari saat berjuang melawan penjajah dulu. Denny dan Pangeran Antasari sama-sama berasal dari Kalimantan Selatan.

''Pangeran Antasari ketika berjuang melawan penjajah mengatakan, ‘Haram manyarah waja sampai kaputing’. Kini setelah merdeka, dalam perjuangan melawan korupsi, melawan para mafia, saya juga ingin mengatakan: haram bagi kita, bagi Indonesia untuk menyerah,'' tandas Denny. [ans]

Polsek Hamparan Perak Tangkap Remaja Diduga Geng Motor

Sebelumnya

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal