Kepala Pusat Data Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, penanganan tanggap darurat pasca gempa Aceh Tengah masih terus dilakukan.
Masa tanggap darurat ditetapkan selama dua pekan yakni 3-17 Juli 2013 sesuai Surat Pernyataan Gubernur Aceh No : 22/PER/2013 pada 4/7/2013. Setelah itu dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Lebih lanjut Sutopo menginformasikan, berdasarkan rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat Kab Aceh Tengah disepakati bahwa 34 orang meninggal dan enam orang hilang di Aceh Tengah. Di Bener Meriah ada delapan orang meninggal. Sehingga total 42 orang meninggal akibat dampak gempa.
"Semua korban sudah diidentifikasi. Sebanyak enam orang masih dinyatakan hilang karena tertimbun longsor di Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Pencarian masih dilakukan dengan mengerahkan tiga alat berat," terangnya dalam rilis yang diterima, Minggu (14/7/2013).
Sutopo juga menyebutkan bahwa data jumlah pengungsi mengalami pengurangan dari 52.113 jiwa, saat ini jadi 36.905 jiwa. Sebagian masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing. Dari 36.905 jiwa pengungsi tersebut di Aceh Tengah 32.129 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan, dan 4.776 jiwa di Bener Meriah yang tersebar di enam kecamatan.
Sementara itu untuk data kerusakan rumah membengkak 2.883 unit. Sebelumnya total kerusakan rumah 16.019 unit. Namun saat ini data kerusakan rumah mencapai 18.902 unit, dengan rincian di Aceh Tengah 13.862 unit dan di Bener Meriah 5.040 unit.
Pertambahan data ini berasal dari usulan Pemda Bener Meriah yaitu 5.040 unit rumah, dimana 1.131 rusak berat (RB), 1.270 rusak sedang (RS), dan 2.638 rusak ringan (RR). Sebelumnya hanya 2.157 unit rumah, yaitu 662 RB, 311 RS, dan 1.184 RR. Sedangkan data dari Aceh Tengah terdapat 13.862 unit, dimana 5.516 RB, 2.750 RS, dan 5.596 RR. BNPB akan melakukan verifikasi kerusakan rumah tersebut.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA