Sebanyak 115 orang dari 212 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Kelas I Medan yang kabur pada Kamis (11/7) malam, belum berhasil ditangkap.
Hingga, Sabtu, (13/7) pukul 10.00 WIB pihak kepolisian telah mengamankan sebanyak 97 napi yang melarikan diri itu telah diamankan aparat berwajib dari berbagai tempat.
"Sedangkan napi teroris yang kabur sembilan orang, namun lima di antaranya berhasil diringkus pihak berwajib. Jadi, ada empat orang lagi napi teroris yang lari dari Lapas Kelas I Medan belum tertangkap," ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Medan Muji Raharjo, Sabtu (13/7/2013), seperti dilansir Antaranews.
Muji menyebutkan keempat napi tersebut masih terus diburu oleh aparat berwenang dan petugas Lapas Medan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan kelima napi teroris yang berhasil diamankan itu, yakni GM, BK, JM, AA dan AN. Dua orang dari napi teroris tersebut ditangkap petugas kepolisian di Kabupaten Langkat.
Sedangkan 97 napi lainnya berhasil diamankan dari berbagai daerah, yakni Medan, Belawan, Pematang Siantar, Langkat dan Aceh Timur.
Peristiwa pembakaran dan kaburnya ratusan napi dari Lapas Tanjung Gusta Medan, Kamis (11/7) malam, lima tewas terbakar, yakni dua orang pegawai Lapas, Hendra Rico Naibaho (28) dan Bona Hotman Situngkir (38).
Tiga tewas lainnya adalah napi, Ng Hui Tan Awi (48), Jhon Gabriel Tarigan (26) Johanes Leo Situmorang (34).
Data yang diperoleh menyebutkan jumlah napi yang menghuni Lapas Kelas I Medan sebanyak 2.016 orang, sedang daya tampung hanya 1.050 dan telah terjadi over kapasitas.
Sebelumnya, Presiden SBY marah bukan kepalang. Pasalnya, perkembangan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta justru dia peroleh dari tayangan televisi asing, bukan dari anak buahnya.
"Terpaksa saya sampaikan ketidaksenangan saya terhadap sejumlah isu. Apa yang saya sampaikan ini penting dan kritikal bagi masyarakat," kata SBY ketika membuka rapat terbatas di Base Ops Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (13/7) siang. [yhu]
KOMENTAR ANDA