MBC. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan masyarakat akan uang pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2013 sebesar Rp103,1 triliun. Jumlah itu meningkat Rp17,4 triliun dibanding tahun sebelumnya.
Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) diperkirakan sebesar Rp93,4 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) diperkirakan sebesar Rp9,7 triliun.
''Untuk masyarakat yang membutuhkan layanan penukaran uang, BI telah bekerja sama dengan bank-bank untuk menyediakan layanan penukaran UPK di berbagai lokasi,'' papar Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs kemarin.
Peter mengimbau masyarakat untuk membawa kartu atm/debit dalam menukarkan uang ke uang pecahan kecil (UPK). Maksudnya, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Ia menegaskan, seluruh layanan penukaran ini bersifat cuma-cuma.
BI juga telah menyiapkan infrastruktur dan layanan sistem pembayaran non tunai untuk mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran tunai (RTGS, Kliring) yang volume transaksinya selalu meningkat rata-rata 14% di atas transaksi normal harian. Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, sejak 1 Mei 2013, batas maksimum transfer dana melalui Kliring telah ditingkatkan hingga Rp500 juta per transaksi.
''Kliring diharapkan dapat menjadi alternatif bertransaksi secara cepat dan murah. Dalam menghadapi lonjakan transaksi RTGS dan Kliring ini, BI akan bekerja sama dengan Perbankan bahkan akan menambah jam layanan operasional apabila diperlukan,'' papar Peter sebagaimana dirilis liputanbisnis.
Sedangkan untuk memfasilitasi kebutuhan transfer dana, lanjut Peter, sejak 15 Juli 2013, transfer dana antar jaringan pembayaran domestik (melibatkan perbankan anggota dari jaringan ALTO, ATM BERSAMA dan PRIMA) serta transfer dari orang ke orang (P to P transfer) sudah dapat melalui operator telekomunikasi yaitu Indosat, Telkomsel, dan XL. [ans]
KOMENTAR ANDA