Niat baik Malpinas Sembiring, narapidana yang kabur dari Tanjung Gusta untuk menyerahkan diri , tercoreng oleh ulah beberapa personil TNI yang menjaga rumah tahanan Klas I Medan itu.
Lelaki bertubuh kurus itu mendapat perlakukan berlebihan dari tiga personil TNI yang menjaga gerbang LP Tanjung Gusta. Begitu mengetahui Malpinas berstatus napi yang mau menyerahkan diri, dia langsung diseret dan digelandang layaknya penjahat yang mau kabur.
Leher Malpinas kemudian dijepit lengan-lengan kekar oknum TNI berseragam dan bersentara lengkap itu.
Hal ini sempat membuat ibunya boru Sitepu terkejut dan terlihat kebingungan. Padahal, awalnya dia sudah berbicara baik kepada beberapa petugas berpakaian sipil yang berjaga di Gerbang Lapas.
"Pak mau bertanya ini anak saya mau menyerahkan diri," katanya kepala petugas, Sabtu (13/7/2013).
Hanya selang beberapa langkah setelah masuk, ia langsung diapit oleh 3 orang personil TNI. Sehingga mengundang perhatian para jurnalis yang langsung mengambil gambar.
Dalam kondisi dijepit, ia kemudian dibawa petugas LP dengan sepeda motor menuju rutan Tanjung Gusta. Setelah berlalu, petugas juga bersikap berlebihan kepada para jurnalis yang meminta keterangan dari boru Sitepu.
Personil TNI yang sedari tadi menjepit Malpinas juga bersitegang dengan jurnalis, sebab ia terus menghalangi meskipun Boru Sitepu tidak keberatan memberikan penjelasan seputar penyerahan diri anaknya tersebut.
"Santai aja mas, dia aja nggak keberatan kok," celetuk jurnalis yang sempat didorong oleh oknum TNI tersebut.
Kondisi ini disayangkan, mengingat sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Syarief Gunawan sudah mengingatkan agar napi tidak diperlakukan kasar. Apalagi mereka yang menyerahkan diri.
"Ya jangan karena mereka berstatus itu, kita jadi sesuka hati. Apalagi mereka menyerahkan diri, mereka juga kan manusia itu yang penting," ujar rekan wartawan lainnya. [ded]
KOMENTAR ANDA