Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk, menyatakan minatnya untuk menjadi Ketua Golkar Sumut. Pernyataan tersebut disampaikannya menjawab aspirasi kader yang memintanya menjadi calon nakhoda baru partai berlambang pohon beringin di Sumut tersebut.
Mantan anggota DPR-RI tiga periode itu menuturkan, dirinya tidak tahu persis kapan digelar Musda Provinsi DPD Partai Golkar. Tetapi, dia berpendapat, saat ini mesin partai harus berjalan karena kegiatan partai menjelang Pileg dan Pilpres 2014 sudah di ambang pintu.
"Sebagai partai besar, Partai Golkar di Sumut, saat ini semestinya sudah rampung melaksanakan konsolidasi secara efektif, di seluruh tingkatan kepengurusan.
Kita juga menilai kepemimpinan Partai Golkar di Sumut yang dijabat oleh pelaksana tugas itu sudah terlalu lama, sehingga roda organisasi tidak dapat berjalan maksimal," kata Syarfi.
Oleh karenanya, sudah saatnya menggelar Musda untuk mengisi jabatan ketua defenitif. Jika ketua defenitif sudah ditunjuk dan konsolidasi partai sudah dilaksanakan, maka mesin partai dapat bekerja maksimal untuk mememangkan Pileg 2014 dan Pilpres 2014 yaitu, memenangkan Ketua Umum Abu Rizalbakrie (ARB) sebagai Presiden RI.
"Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan doa kawan-kawan dari semua tingkatan, terus terang saya sebetulnya belum ada persiapan untuk itu, karena sebelumnya tidak ada niatan untuk ikut mencalonkan diri.
Silakan, kawan-kawan yang menilainya, siapapun nanti yang menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut harus mampu membawa kemenangan Partai Golkar," katanya.
Secara pribadi, Syarfi mengaku dirinya sudah lama berkiprah di Partai Golkar, bahkan dia sangat menikmati menjadi kader Golkar. Dia juga sudah merasakan budi baik dari Partai Golkar, dan sangat enjoi berpolitik di Golkar.
"Bahkan, ketika pencalonan jadi Walikota Sibolga kemarin, kita tidak diusung Partai Golkar, tetapi saya memilih untuk legowo dan tetap menjadi kader Golkar yang militan. Begitu dinyatakan menang di Pilkada Sibolga, saya juga tidak pernah lari ke partai lain, meskipun tawaran untuk menjadi ketua partai lain itu datang secara bertubi-tubi.
Saya menolak semua tawaran tersebut dan memilih untuk tetap menjadi kader partai Golkar," katanya seperti disiarkan MedanBisnis, Sabtu (13/7/2013). [ded]
KOMENTAR ANDA