Pasca peristiwa bentrokan di Lapas Tanjung Gusta, para korban tewas dibawa ke Kamar Instalasi Jenazah di RS Pirngadi Medan, Jumat (12/7/2013) pukul 06.00 WIB. Para keluarga korban berdatangan untuk menjemput keluarga mereka di kamar jenazah yang menjadi korban amukan napi di LP Tanjung Gusta kemarin.
Di kamar instalasi jenazah, wajah terpukul dan hening menyelimuti Hepi Boru Sinurat (57), ibunda alm Hendra Rico Naibaho SE (25), warga Kel Siogung Ogung Kec Panguguran Kab Samosir, yang merupakan sipir di LP Tanjung Gusta Medan.
Dari Samosir, Hepi Boru Sinurat (foto) datang ke RS Pirngadi setelah mendapat kabar tewasnya sang anak dari media televisi. Bukan hanya kabar tewasnya sang anak yang membuat dia termenung di kamar jenazah. Pasalnya, sebelum tewas terbakar di LP Tanjung Gusta, Hendra sempat menghubunginya dan menuturkan peristiwa yang terjadi di LP Tanjung Gusta.
"Aku ikhlas, semua sudah aturan Tuhan. Suaranya masih kuingat, di teleponnya aku, waktu itu pukul 05.00 WIB, kutanya kenapa kau, dibilangnya disini bentrok mak napi mengamuk. Aku terkurung di kamar mandi. Doakan aja ya mak," kenang Hepi menirukan perkataan alm Hendra untuk yang terakhir kalinya.
Pasalnya, H Boru Sinurat, mengaku jika anaknya telah lima tahun mengabdi sebagai sipir penjara. "Sudah lima tahun anakku menjadi Sipir penjara," tuturnya.
Bahkan ujar Hepi yang juga guru di SD Negeri di Samosir, mengaku jika alm Hendra merupakan tulang punggung keluarga. "Kalau harapan aku saat ini, supaya adiknya bisa jadi pegawai sipir menggantikan abangnya," ujar Hepi.
Sementara jenazah korban, dipulangkan dan dikebumikan di Samosir, pada pukul 12.00 WIB tadi. [ded]
KOMENTAR ANDA