post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto memastikan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, yang kabur setelah terjadi kerusuhan sebanyak 240 orang.

"Tadi pagi pukul 04.00 WIB dilakukan apel. Laporan yang diterima 2.360 napi hadir, sementara 240 orang tidak ada. Namun, yang sudah melapor kembali atau ditangkap sebanyak 64 orang," kata Menko Polhukam saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Djoko mengakui kerusuhan itu dipicu padamnya arus listrik dan bermasalahnya saluran air di wilayah LP Tanjung Gusta.

Pensiunan marsekal berbintang empat itu mengemukakan bahwa petugas LP Tanjung Gusta sudah melakukan berbagai upaya seperti menyalakan generator. Tetapi sayang, kapasitas genset itu tidak bisa memenuhi kebutuhan 2.600 lebih napi.

"Inilah yang kemudian menyebabkan pompa air tidak menyala, sehingga persediaan air berkurang. Para napi marah, kemudian terjadi perusakan," ujar mantan Panglima TNI itu.

Saat ini, kata Menteri, aparat dari kepolisian dan TNI terus melakukan pengejaran para napi yang kabur. Razia terus dilakukan di berbagai titik perbatasan.

Djoko mengatakan bahwa hingga Jumat pagi situasi di LP Tanjung Gusta sudah bisa dikuasai dan ditertibkan oleh aparat dengan baik.

"Aparat kepolisian masih tetap menjaga di wilayah itu. Napi sudah diarahkan menuju sel masing-masing karena tidak semua napi melakukan kekerasan dan perusakan seperti itu,” katanya.

Djoko menuturkan, kapasitas LP Tanjung Gusta melebihi kapasitas yang seharusnya, yakni sebanyak 1.054 orang. Namun, pada kenyataannya jumlah napi di LP itu sebanyak 2.600 orang.

"Ini over kapasitas, lebih dari 100 persen," katanya. [ded]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum