Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis data terkini mengenai korban bencana gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Selasa (9/7/20130.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan elektronik menyatakan, hingga hari ini tercatat sebanyak 52.113 jiwa atau 12.301 kepala keluarga yang tersebar di 70 titik pengungsian dan beberapa pengungsi mandiri yang berada di halaman atau pekarangan rumah dengan mendirikan tenda.
"Di Bener Meriah terdapat 19.984 jiwa atau 5.034 kepala keluarga dan di Aceh Tengah ada 32.129 jiwa atau 7.267 kepala keluarga," kata Ujar Sutopo.
Ia mengatakan, memasuki tujuh hari pasca gempa 6,2 skala richter di Aceh, penanganan tanggap darurat masih dilakukan.
Menurut dia, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menetapkan status tanggap darurat selama 3-17 Juli 2013, dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan di lapangan.
Ia mengatakan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, disepakati bahwa di Bener Meriah terdapat delapan korban meninggal, yang sebelumnya dilaporkan sembilan orang, karena terjadi pencatatan ganda di Aceh Tengah, sehingga korban meninggal menjadi 39 orang.
"Korban ternyata warga Aceh Tengah yang saat gempa berada di Bener Meriah. Di Aceh Tengah korban meninggal ada 31 orang dan enam orang dinyatakan masih hilang," katanya.
Sementara itu, kerusakan rumah mencapai 16.019 unit, dimana 6.178 rumah rusak berat, 3.061 rumah rusak sedang, dan 6.780 rumah rusak ringan.
Ia mengemukakan, dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (8/7), disetujui untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi, khususnya di sektor perumahan.
"Kerusakan fasilitas umum ada 626 unit meliputi puskesmas dan bangunan layanan kesehatan lainnya 50 unit, masjid atau mushola 148 unit, sekolah 313 unit, meunasah 21 unit, kantor 77 unit dan rumah dinas dokter atau paramedis 17 unit," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, distribusi tenda, selimut, permakanan, air bersih dan layanan kesehatan dilakukan kepada korban dengan bantuan personil yang dimobilisasi antara lain 1.003 personil TNI, 676 personil Polri, 125 personil dari BNPB, BPBA, Basarnas, pemda, Rapi dan lainnya, serta ratusan relawan. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA