Sidang Itsbat atau penetapan jatuhnya satu Ramadhan dinilai tidak efektif dan hanya membuang-buang anggaran negara.
Selain itu, negara melalui Kementerian Agama dinilai telah mengintervensi keyakinan beberapa kelompok.
Hal itu disampaikan Ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin usai konferensi pers mengenai pernyataan sikap Muhammadiyah atas kudeta militer terhadap Presiden Mesir Muhammad Mursi.
"Kemenag tidak usah memasuki wilayah keyakinan ini. Sebenarnya Menag juga tidak perlu itsbat. Karena Menag mematok (awal Ramadhan dengan ketinggian hilal) 2 derajat. Sekarang ini, belum 2 derajat kalau (matahari) terbenam," jelas Din di gedung Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Din juga menyarankan bahwa sidang itsbat yang memakan biaya mahal dari uang rakyat sebaiknya dihentikan saja.
"Itu mahal (anggarannya) sampai Rp 9 M. Nyatakan saja tanggal 8 Juli hilal belum diatas 2 derajat maka awal Ramadan hari Rabu daripada habiskan uang rakyat," tegas Din. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA