post image
KOMENTAR
MBC. Sekitar pukul 14:15:55 WIB, siang ini, Senin (8/7/2013), akan terjadi ijtimak atau konjungsi, jelang Ramadhan.

Demikian maklumat PP Muhammadiyah terkait dengan penetapan awal Ramadhan 1434 Hijriyah.

Maklumat yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ini berdasarkan metode hisab hakiki wujud al hilal yang dipedomani Mejelis Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah.

Sekadar diketahui, ijtimak merupakan peristiwa ketika bujur ekliptika matahari dan bujur ekliptika bulan berada pada bujur astronomi yang sama. Posisi matahari dan bulan pada bujur astronomi atau dawair al buruj yang sama ini menjadi pedoman menentukan masuknya bulan baru Qomariyah.

Berbeda dengan kalender masehi yang menggunakan perputaran matahari, penghitungan kalender hijriyah berdasarkan perputaran bulan. Berbeda juga dengan kalender masehi yang memulai awal hari dan tanggal pukul 00.00, kalender hijriyah mulau awal hari ketika matahari sudah terbenam.

Dalam penghitungan Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujud al hilal, bulan baru sudah nampak ketika matahari terbenam di Senin sore ini. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta Senin sore ini adalah (+ : : -07" 48, dan ),: 110o 21, BT) +0o 44' 59", yang artinya hilal, atau bulan baru, sudah wujud atau ada.

Dengan begitu Maghrib ini, bagi Muhammadiyah, sudah memasuki tanggal 1 Ramadhan 1433 Hijriyah. Dengan demikian pula, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, sejak Selasa (9/7/2013), warga Muhammadiyah akan mulai puasa Ramadhan 1343 Hijriyah. [ans]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya