Meski akses jalan tol dan jalan non tol nmenuju Bandara Kuala Namu belum sepenuhnya rampung, namun terminal udara pengganti Polonia itu akan tetap beroperasi pada 25 Juli mendatang.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan rombongan Komisi V DPR RI saat meninjau lokasi pembangunan Bandar Udara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Kamis, (5/7/2013).
"Meskipun jalan tol dan non tol belum rampung, jalan yang sudah ada saat ini tetap dapat dipakai. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengoperasikan," ujar Djoko Kirmanto.
Saat ini terdapat dua jalur ruas jalan yang dapat digunakan dari Medan menuju Kualanamu International Airport (KIA). Selain itu, jalur kereta api juga bisa digunakan. Untuk mendukung akses Bandara Kuala Namu, Kementerian PU merencanakan jalan tol dan jalan non tol untuk akses ke Kuala Namu. Akses jalan non tol sebenarnya sudah lebih dulu dibangun, namun dikarenakan masalah pembebasan lahan, maka fisik bandara yang lebih dulu selesai.
Djoko Kirmanto mengungkapkan bahwa persoalan pembebasan lahan menjadi persoalan utama sehingga pembangunan jalan tol dan jalan non tol terhambat. Anggaran tahun 2013 mengalokasikan Rp 115 miliar untuk pembangunan jalan non tol. Hingga kini masih ada 1,17% lahan yang belum dibebaskan lahannya.
"PU hanya membangun fisik jalan. Begitu lahan sudah bebas, PU langsung bekerja. Untuk pembebasan lahan adalah kewenangan pemerintah daerah. Jika lahan belum bebas bagaimana kami bisa bekerja," tegas Menteri PU seperti dilansir dari sitius pu.go.id.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Utara Armand Effendi Pohan mewakili Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan bahwa dari 339.734 meter persegi jalan arteri menuju bandara, masih ada 4.706 meter persegi jalan yang belum selesai pembebasan lahannya.
Menteri PU Joko Kirmanto mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena pembebasan lahan bergantung pada pemerintah daerah Sumut. Terkait dengan pengoperasian Bandara Kuala Namu pada 25 Juli 2013 mendatang, Djoko Kirmanto terus mengintruksikan penyelesaian akses yang sedang ditangani.
"Kalau akan tetap dibuka tanggal 25 Juli saya minta kepala balai untuk mempercepat akses jalan arteri," tambahnya. [hta]
KOMENTAR ANDA