Hingga Kamis (4/7/2013) sore tercatat sudah 19 orang meninggal dunia. Sementara delapan orang luka berat dan 14 orang luka ringan di beberapa kecamatan Aceh Tengah seperti Bebesan, Ketol, Silih Nara, Bies dan Kebayakan.
Hal itu disampaikan media center Posko tanggap darurat gempa Aceh Tengah melalui rilisnya.
Selain itu, sebanyak 106 orang harus dirawat inap serta 50 warga yang berobat jalan.
Menurut petugas media center posko tanggak darurat, Azani Gayo, selain korban jiwa, timnya juga mencatat kerusakan bangunan yang dialami warga. Dari keterangannya, terdapar 1.899 unit rumah penduduk yang rusak berat, 1.899 unit dan rusak ringan 2.828 rumah. Sedangkan gedung dan kantor pemerintahan yang rusak berat 28 bangunan serta rusak ringan 39 bangunan.
"Jenis kantor dan gedung meliputi kantor desa, gedung serbaguna, gedung PKK, PAUD, UPTD, kantor kecamatan, rumah penyuluh dan Kantor BTT," ujar Azani seperti yang dilansir Atjehpost.com.
Lebih lanjut disampaikannya, selain gedung pemerintahan, terdapat pula bangunan sarana pendidikan yang rusak berat sebanyak 25 bangunan dan rusak ringan 32 bangunan. Sarana pendikan meliputi sekolah, Taman Pendidikan Alquran dan kampus.
Azani juga menyampaikan gempa juga menyebabkan sejumlah sarana kesehatan dan rumah ibadah rusak.
Adapun sarana kesehatan yang rusak berat adalah 20 bangunan dan rusak ringan 15 bangunan. Sarana kesehatan meliputi Polindes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, dan lain-lain.
Sedangkan mesjid yang rusak berat tercatat sebanyak 64 unit dan rusak ringan 51 unit. [hta]
KOMENTAR ANDA