MBC. Menteri Perindustrian RI, MS Hidayat mengakui selisih penghitungan buku yang sudah diaudit memang menjadi polemik dalam negosiasi pengambilalihan Inalum ke genggaman pemerintah RI.
Perhitungan Indonesia, pemerintah hanya wajib membayar sekitar Rp7 triliun. Namun menurut informasi, Jepang bersikeras nilai buku yang mereka klaim ada selisih 140 juta dolar AS dari yang diakui pemerintah Indonesia.
Hal serupa dikatakan Menko Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa. Seperti dikutip dari liputanbisnis, Hatta menegaskan sebaiknya pemerintah fokus dulu terhadap negosiasi dengan Jepang. Dia mengakui negosiasi tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.
''Kita urusi dulu urusan dengan pihak luar. Barulah kita bahas masalah rumah tangga. Semua sudah dipikirkan kok. Kalau Inalum sudah dipegang Indonesia, baru kita bahas. Berapa besaran yang pantas untuk Sumut. Apakah gratis? Golden Share? Pokoknya semua sudah dipikirkan.'' [ans]
KOMENTAR ANDA