post image
KOMENTAR
MBC. Kepala BNPB Syamsul Maarif telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai dampak dan penanganan gempa Aceh itu pada Selasa (2/7) malam.

"Presiden menginstruksikan kepada Kepala BNPB dan aparat terkait untuk melaksanakan penyelamatan terhadap korban dan mengerahkan potensi yang ada membantu penanganan gempa di Aceh," ungkap siaran pers Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pada Rabu (3/7/2013).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, hingga Rabu (3/7) pukul 15.00, terjadi gempa susulan sebanyak 16 kali, di mana gempa yang cukup besar terjadi dua kali. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 20:55:38 WIB dengan kekuatan 5,5 SR dan pusat gempa berada di Barat Daya Kab. Bener Meriah, Aceh.

Gempa bumi susulan berikutnya terjadi pukul 22:36:44 WIB dengan kekuatan 5,3 SR dan pusat gempa berada di Barat Daya Kab. Bener Meriah, Aceh. Gempa susulan membuat panik masyarakat.

Rincian korban gempa baik yang terjadi pada Selasa (2/7) pukul 14.37 WIB maupun gempa susulan adalah:

1. Kab. Bener Meriah:
Jumlah korban meninggal dunia 14 orang
Korban luka-luka di Muyan Kute 43 orang, di Puskesmas Pante Raya 50 orang, di Puskesmas Lampaha 16 orang.
Dua orang dinyatakan hilang.
75 bangunan dan rumah rusak (masih dalam pendataan); infrastruktur jalan rusak dan tertimbun tanah longsor.

2. Kab.  Aceh Tengah:
10 orang meninggal dunia
Luka-luka 140 orang
300 bangunan dan rumah mengalami kerusakan (masih pendataan). Beberapa akses jalan tertutup tanah longsor. Di Takengon sudah didatangkan dua buldozer untuk penanganan jalan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6,2 SR dengan kedalaman 10 km telah mengguncang wilayah Aceh pada Selasa (2/7) pukul 14:37:03 WIB. Pusat gempa di daratan berada 35 km barat daya Kabupaten Bener Meriah atau 43 km Tenggara Kab. Bireuen, atau 50 km Barat Laut Kab. Aceh Tengah. Gempa terasa sangat kuat selama 15–45 detik oleh warga Bener Meriah dan Aceh Tengah. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa ini berkekuatan 6 MMI (kuat), sedangkan menurut Badan Geologi Amerika Serikat, kekuatannya mencapai 7,4 MMI yang artinya sangat kuat. Dengan intensitas gempa 7,4 MMI, bangunan yang tidak dibangun dengan konstruksi tahan gempa berpotensi mengalami kerusakan.

Sumber gempa berasal dari sesar aktif di daratan pada segmen Aceh dari sesar Sumatera atau Sesar Semangko. Sesar Sumatera memiliki 19 segmen dengan panjang keseluruhan 1.900 km, sangat aktif dan berupa strike-slip atau sesar geser. Sebelumnya, di daerah sesar tersebut pernah terjadi gempa bumi 6,0 SR pada 22 Januari 2013 di Pidie, yang menyebabkan korban satu orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka. [yhu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel