MBC. Masih ingat anggota geng motor yang menantang polisi di jejaring sosial Facebook ? Ya ternyata kelompok ini termasuk jaringan pelaku penganiayaan ibu dan anak. Hingga kini Polisi masih menelusuri keberadaannya.
Konon mereka sudah kabur ke Jakarta. Selain mendatangi beberapa rumah keluarga pelaku, polisi juga mempelajari penghinaan pelaku kepada instansi Polri.
Pelaku sempat menghina melalui facebok terhadap institusi Polri dan sebuah komunitas masyarakat. Warga Kampung Karang Asem, Pakemitan Kidul, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya yang merasa ditantang pun terusik.
Ratusan warga rencananya akan mendatangi Polsekta Ciawi dan mendesak polisi agar segera menangkap pelakunya. Warga menyesalkan tidak tegasnya polisi atas sejumlah pelecehan yang dilakukan pelaku.
Pelecehan yang dilakukan pelaku dengan membuat status di facebook berisi hinaan terhadap sebuah komunitas masyarakat dan polisi. Tdak hanya itu, pelaku juga kerap melakukan kekerasan terhadap warga yang tidak bersalah.
"Polisi tidak tegas, sehingga kasus yang sama kerap terulang," kata Dudung, salah seorang warga Kampung Karang Asem.
Warga mengancam, jika polisi tidak tegas dan tidak segera menyelesaikan kasus itu maka sweeping terhadap tersangka dan pelaku-pelaku kekerasan akan dilakukan. Selama ini warga sudah cukup sabar menunggu tindakan tegas dari kepolisian.
"Status tersangka yang menyebutkan polisi anjing dan perkataan kotor terhadap suatu kampung itu sudah sangat keterlaluan dan kelewatan," kata Dudung sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Seperti diberitakan sebelumnya, pentolan geng motor yang kini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polsekta Ciawi menantang polisi untuk menangkapnya melalui facebook.
Sebelumnya pelaku telah menganiaya ibu dan anak tanpa alasan jelas.
Dalam pelariannya pelaku menuliskan status di facebooknya yang berisi menantang dan penghinaan polisi. [ans]
KOMENTAR ANDA