Ratusan karyawan yang berada di gedung Bank Danamon Jalan Diponegoro tadi siang, Selasa (2/7/2013) panik mendengar bunyi sirene tanda bahaya.
Sirene itu berbunyi setelah getaran gempa berkekuatan 6,2 SR yang berpusat di Kabupaten Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam juga dirasakan di Medan.
Pantauan MedanBagus.Com, puluhan karyawan berhamburan ke luar gedung akibat getaran gempa tersebut. Kepanikan sempat terjadi karena terdengar sirine tanda bahaya. Pengelola gedung juga mengumumkan agar seluruh penghuni untuk keluar.
Mereka berkumpul di halaman parkir gedung. Bahkan sebagian sampai terlihat turun ke badan jalan demi menghindari hal tak diinginkan.
Amiruddin Tanjung, salah seorang karyawan Bank Danamon menuturkan, gempa terasa sekitar pukul 14.40 WIB. Dia dan 17 karyawan lain saat itu berada di lantai 6 lari berhamburan keluar ruangan.
Amir bilang, getaran sempat berlangsung sekitar satu menit. Gempa itu juga menyebabkan alat-alat perkantoran seperti meja, kursi ikut bergetar.
"Sempat panik juga bang. Karena pihak pengelola gedung meminta kami untuk meninggalkan ruangan," ujar Amir sesaat lalu.
Sementara itu dilaporkan, sedikitnya 5 orang warga dilaporkan terluka dan telah dibawa ke rumah sakit menyusul gempa berkekuatan 6,2 Skala Ritcher yang mengguncang wilayah Provinsi Aceh, Selasa, siang tadi.
Diketahui, gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi menggoyang Sumatera Utara, Selasa (2/7/2013) pukul 14:47 terjadi di 35 km Barat Daya Kabupaten Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam pada kedalaman 10 Km. Namun gempa tidak berpotensi tsunami.
Demikian diinformasikan Kepala Pusat Data Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Sutopo Purwo Nugroho lewat pesan elektronik.
Selain korban luka, gempa yang berpusat di 35 km barat daya Kabupaten Benermeriah itu juga mengakibatkan kerusakan pada 10 unit rumah warga.
"BPBD masih melakukan pendataan. Posko BNPB masih terus memantau perkembangan," lanjut Sutopo. [yhu]
KOMENTAR ANDA