post image
KOMENTAR
Enam anggota brimob yang sehari-hari melakukan pengamanan di tambang emas PT Indomuro Kencana (IMK) Murung Raya, Kalimantan Tengah dikabarkan tewas akibat diserang ribuan massa, Sabtu (29/6/2013).

Informasi yang beredar, dua orang personil Brimob tewas dihakimi massa dan 4 orang Brimob terjun ke kolam Sarujan. Ke-4 anggota Brimob yang menceburkan diri ke kolam Sarujan itu dikabarkan juga tewas. sementara  2 anggota Brimob lainnya putus tangannya kena tebasan mandau.

Informasi yang diperoleh mengamuknya massa yang sering disebut berunak (sebutan untuk pencari emas sisa penambangan pabrik ini) lantaran mereka mendengar kabar bahwa salah satu berunak ditembak aparat. Tanpa dikomando mereka berkumpul dan langsung menyerang base camp yang menjadi kantor perusahaan tambang tersebut.
 
Mardiana, salah seorang karyawan PT Indomuro membenarkan penyerbuan itu dan membenarkan ada dua buah mes karyawan yang dihuni 350 orang dibakar.

"Mereka juga mendobrak pabrik pengolahan emas. Saya dan berapa teman sembunyi di semak-semak. Kami mendengar beberapa ledakan. Saat inipun kami mengungsi ke Puruk Cahu," katanya.

Sekadar diketahui,  PT IMK beroperasi dengan dasar kontrak karya dari pemerintah pusat. Pada tahun 1994 silam memiliki pinjam pakai lahan yang berlaku selama 30 tahun. Dengan luas wilayah sekitar 90 ribuan hektar.

Selain itu, persoalan batas dalam situs budaya Puruk Kambang menjadi salah satu pemicu konflik antara warga dengan PT IMK. Inilah yang kemudian memperkeruh masalah perusahaan pertambangan milik Australia itu di Bumi Tambun Bungai ini. Sebab belum adanya kejelasan batasan situs budaya dengan IMK.

Dewan Adat Dayak (DAD) Murung Raya menetapkan IMK boleh menambang dalam radius 1000 meter dari situs Puruk Kambang. Sedangkan IMK meminta 100 meter dari situs Puruk Kambang. [yhu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel