Sejak 10 hari terakhir tercaat sedikitnya 3.000 balita sudah terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) setelah menghirup udara yang tercemar asap hasil pembakaran lahan dan hutan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau Yohanes di Pekanbaru, mengatakan penderita ISPA dalam 10 hari terakhir meningkat pesat hingga berjumlah 6.321 orang.
"Sebanyak 50 persen diantaranya adalah anak balita," kata Yohanes kepada Antara, Sabtu (29/6/2013)
ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang melibatkan salah satu atau lebih dari organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring dan laring.
Yohanes mengatakan jumlah penderita ISPA meningkat sejak 18 Juni lalu saat asap kebakaran mulai menyelimuti Riau mengakibatkan kondisi udara tidak sehat.
"Itu baru data dalam 10 hari, biasanya dalam satu bulan tidak pernah setinggi ini. Peningkatan penderita dalam sehari rata-rata bisa 20 sampai 50 persen," katanya.
Apabila pencemaran udara akibat asap itu terus terulang, lanjutnya, balita di Riau berpeluang lebih besar terkena kanker paru-paru. [hta]
KOMENTAR ANDA