Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLSM) di Kota Medan diduga salah sasaran karena yang menikmati dana pengganti kompensasi kenaikan BBM itu bukan hanya kaum miskin namun juga dinikmati oleh yang mampu.
Seorang warga bernama Syafrin, mengaku menyaksikan sendiri sepeda motor keluaran terbaru dari berbagai merek yang ditengarai milik penerima BLSM memenuhi halaman parkir Kantor Pos di kawasan Titi Kuning, Jumat siang tadi (28/6/2013). Kantor pos ini yang menyalurkan dana BLSM untuk warga di Kecamatan Medan Johor.
"Tidak hanya sepeda motor jenis bebek, tapi ada juga penerima BLSM yang naik motor sport. Saking banyaknya motor, halaman kantor pos tak cukup untuk menampung sepeda motor yang parkir di tempat itu," ujarnya.
Tidak hanya itu, bebernya, dia juga menyaksikan sejumlah ibu-ibu rumah tangga mengenakan perhiasan yang berlebihan. "Mereka juga terlihat aktif mengenakan telepon selulernya. Setelah mengantri berjam-jam mereka pulang," ujarnya.
Dia mencontohkan seorang wanita setngah baya yang mengaku bernama Anik. Ditangannya terselip sebuah handpone dan kartu nomor urut. Dalam pengakuannya, Anik telah menerima kartu perlindungan sosial (KPS) dari Kelurahan Pangkalan Mansyur, Medan.
"Iya ada menerima BLSM. Ya lumayanlah," tukasnya saat ditanya keberadaannya di kantor Pos itu.
Ironisnya, di daerah ini, masyarakat yang kurang mampu banyak yang tidak mendapat dana bantuan langsung masyarakat. Malah dana tersebut jatuh ke kalangan orang menengah atas.
Plt Walikota Medan Dzulmi Eldin, sebelumnya mengaku tidak dilibatkan dalam pembagian BLSM karena warga sebagai pemilik KPS mengambil langsung di kantor pos.
Karena tidak dilibatkan dalam masalah BLSM itu, pihaknya tidak mengetahui jumlah warganya menerima dana sebesar Rp150 per bulan akibat kenaikan harga BBM tersebut. [ded]
KOMENTAR ANDA