
Puluhan petugas Pengadilan Negeri (PN) Rantauprapat yang sebelumnya berencana mengeksekusi dibantu personil kepolisian sempat terlibat saling dorong dengan puluhan warga yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan perkebunan yang berisi kelapa sawit itu.
Bahkan, puluhan warga yang didominasi kaum perempuan itu sempat nekat bertelanjang dada untuk menghadang jalannya eksekusi.
Informasi diperoleh, kasus sengketa lahan itu berawal dari adanya gugatan Along alias Jasman yang menggugat Tan Aho alias Yulius Usman atas kepemilikan lahan kebun kelapa sawit itu.
Setelah persidangan di tingkat PN Rantauprapat dan Pengadilan Tinggi Medan, majelis hakim akhirnya memenangkan Jasman sebagai pemilik sah lahan yang disengketakan.
Atas putusan majelis hakim itu, tergugat Yulius Usman melakukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun kasasi yang diajukan ditolak MA.
''Putusannya sudah inkrah. Kasasi yang diajukan tergugat juga ditolak MA. Maka secara yuridis lahan seluas 20 hektar ini sah milik klien kami,'' jelas Luhut Situmorang, kuasa hukum penggugat seperti dikutip dari metrosiantar.[ans]
KOMENTAR ANDA