
"Biasanya bulan Juni sudah mulai kemarau. Tapi sekarang curah hujan tetap tinggi sehingga banyak tanaman cabai yang mati," ujar Syaiful Anwar, petani cabai di Kawunganten Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (28/62013).
Padahal, tanaman cabai milik Anwar sudah berumur 80 hari atau hampir memasuki masa panen. Anwar menanam dua jenis cabai, yaitu cabai merah keriting dan cabai merah dengan umur panen yang hampir sama, yakni 90 hari setelah tanam (HST).
Kerusakan akibat anomali cuaca menyebabkan lebih dari 25 persen tanaman cabai rusak. Kadar air yang terlalu tinggi membuat akar tanaman membusuk.
"Gejalanya terlihat pada daunnya yang menguning kemudian rontok," jelasnya.
Kendati demikian, Anwar masih berharap tanaman yang tersisa mampu menutup biaya produksi yang sudah dikeluarkan.
Saat ini harga cabai merah keriting di pasaran berkisar antara Rp 32 ribu hingga Rp 34 ribu per kilogram. Naik cukup tinggi dibanding beberapa pekan sebelumnya yang berkisar Rp 20 ribu per kilogram. [hta]
KOMENTAR ANDA