post image
KOMENTAR
Anggota DPRD Kota Medan dari  Fraksi  Partai  Demokrat,  Damai  Yona  Nainggolan  mendesak Pemerintah Kota Medan membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN) di daerah itu.  

Pasalnya, berdasarkan fakta, kasus peredaran dan pengguna Narkoba di Medan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Kita pikir, kondisinya sudah sangat mendesak. Medan sendiri sebagai ibukota  Sumut memiliki peringkat tertinggi dalam kasus narkoba ini. Jadi, sudah waktunya  Pemerintah Kota Medan membentuk BNN guna memberantas  narkoba,"  kata Damai Yona  kepada MedanBagus.Com,  Rabu (26/6/2013).

Yona mengatakan itu terkait peringatan Hari Anti Narkoba  Internasional (HANI)  2013.

"Apalagi  belum  lama  ini  BNN  mengamankan  29  kilo daun  ganja  kering  siap  edar, diduga berasal dari  Aceh. Ini mengindikasikan Medan berpotensi jadi pasar peredaran narkoba. Tentu sangat memprihatinkan,"  imbuhnya.

Ironisnya, sambung Yona, narkoba telah menjangkiti pelajar dan mahasiswa. Berdasarkan informasi dari Kepolisian Resort Kota Medan, sepanjang  2011 pihaknya  menangani 629 perkara penyalahgunaan narkoba.

Dan 50 persen dari total perkara penyalahgunaan narkoba tersebut melibatkan kelompok  pelajar dan mahasiswa.

"Ini perlu jadi perhatian serius Pemko, karena mereka adalah generasi muda yang  merupakan cikal bakal pemimpin," paparnya.

Di samping itu, Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Kota Medan ini juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap perempuan yang  terlibat kasus narkoba.

"Selama 2012, sebanyak 26 wanita ditangkap karena terlibat kasus narkoba.  Sedangkan untuk tersangka laki-laki sebanyak 383 orang," bebernya.

Atas usulannya ini, Yona meminta Pemerintah Kota Medan segera berkoordinasi dengan BNN Provinsi.

Ditambahkan, sebanyak 7 kabupaten/kota di Sumut telah membentuk BNN. Antara lain, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai, Pematangsiantar, Asahan,  Tapanuli  Selatan dan  Madina.

"Sementara Kota Medan sebagai ibu kota provinsi sampai saat ini belum memiliki  BNN. Ini  sangat timpang, karena Medan tergolong tinggi soal kasus narkoba," bilangnya.

Pernyataan Yona ini diamini Kepala BNN Provinsi Sumut, Kombes Pol Rudi  Tranggono. Dia menyayangkan rendahnya  perhatian Pemko Medan memberantas  narkoba.

Menurut dia, HANI  2013 merupakan momentum yang tepat untuk membentuk lembaga  pemberantasan  narkoba.

"Tiga  kabupaten lain akan menyusul membentuk BNN, yaitu Tanah Karo, Binjai dan  Tanjungbalai. Medan sampai sekarang juga belum ada usulan,"  kata  Rudi.

Mantan Kapolres Belitung Timur ini mengutarakan, saat ini narkoba menjadi tren  di kalangan pemuda dan ibu  rumah  tangga. Bahkan, dia membenarkan  data yang  disebutkan Yona.

"Betul  itu  datanya, dan meningkat  terus. Ini harus jadi warning bagi semua  pihak," tambah Rudi yang baru 3 bulan menjabat Kepala BNN Sumut.

Pemberantasan narkoba ini, lanjut Rudi, menjadi tantangan semua kepala daerah di Indonesia. Sebab, kasus narkoba seperti virus yang terus menyebar mencari  target.  

Oleh karenanya, peran kepala daerah mulai dari walikota/bupati sampai kepada  kepala lingkungan/kepala dusun sangat penting.

Rumah Singgah
Di bagian lain, Rudi menyarankan Pemko Medan juga membangun rumah singgah sebagai tempat pembinaan dan penyembuhan pecandu narkoba.

"Selama ini, banyak yang takut melapor ke polisi. Takut ditangkap dan  dipenjarakan. Jadi keberadaan rumah singgah akan familiar dan terkesan  bersahabat.

Semua yang datang akan dibina dengan tim pembinaan yang melibatkan ahli  psikologi dan medis," katanya.

Menanggapi ide itu, Damai Yona sependapat. Di samping mendesak Pemko Medan  membentuk BNN, dia juga akan mewacanakan pembangunan rumah singgah untuk  pembinaan dan pemulihan pecandu narkoba. "Saya pikir, DPRD  Medan akan siap mendukung lewat badan anggaran," pungkasnya. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa