Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sampai saat ini sangat penting kedudukannya dalam perekonomian Kota Medan. Peran UMKM juga sangat dominan, terutama dalam penyerapan angkatan kerja.
Di samping itu UMKM sangat besar peranannya untuk menjadi perisai ekonomi agar tidak masuk pada jurang krisis berkepanjangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi jumlah pengusaha mikro, kecil dan menengah di Kota Medan mencapai 99 persen dari total pengusaha yang ada.
''Hal ini menunjukkan besarnya ketimpangan produktifitas antara usaha besar dan UMKM. Kondisi ini memerlukan perkuatan dari berbagai pihak secara sinergis terhadap UMKM,'' kata Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dalam acara Field Trip (kunjungan lapangan) peserta Policy Partnership on Food Security (PPFS) Plenary 2 Senior Official Meeting (SOM) III Asia Pasific Economic Coorporation (APEC) tahun 2013 di kawasan Rumah Pangan Lestari Jalan Petunia Raya Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Selasa (25/6/2013).
Eldin menjelaskan, sampai tahun 2012, jumlah UMKM di Kota Medan mencapai 222.133 pelaku usaha dengan jenis usaha perdagangan jasa, industri kerajinan dan aneka usaha. Mengingat potensi besar yang ada pada UMKM, Pemko Medan menetapkan peningkatan kedudukan, fungsi dan peranan UMKM dalam perekonomian kota sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan.
''Melalui kontribusi UMKM, Insya Allah perekonomian kita makin terjaga pertumbuhannya. Jadi saya ingin kita tidak menyia-nyiakan momentum pelaksanaan even ini guna mendorong tumbuhnya daya saing produk dan pangan lokal. Produk-produk UMKM sesungguhnya sangat potensial untuk perluasan ekspor nasional dan regional bila kualitas dan jaminan ketersediaanya dapat terus ditata dan dibina lebih baik,'' ungkapnya. [ans]
KOMENTAR ANDA