Gelombang tinggi dan angin kencang di Danau Toba, Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa dua minggu terakhir, menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan menurun. Bahkan, sebagian nelayan tradisional yang hanya menggunakan sampan kecil enggan turun menangkap ikan ke danau.
''Saya masih memilih beristirahat di rumah. Belum berani turun ke danau untuk menangkap ikan. Karena anginnya sangat kencang dan gelombang danau juga tinggi,'' keluh Waldin Manurung (56), seorang nelayan tradisional, warga Kelurahan Patane IV, Kecamatan Porsea, kemarin.
Untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, sambung Waldin, dirinya terpaksa mencari pekerjaan lain, seperti buruh bangunan.
''Kalau teman-teman yang lain ada yang ikut buruh harian memanen padi,'' ungkapnya.
Berbeda dengan nelayan lainnya, Tohonan (36), warga Desa Janjimatogu, Kecamatan Uluan, memilih tetap turun ke danau. Namun, hasil tangkapan ikannya menurun dari biasanya.
''Angin kencang yang terjadi beberapa terakhir membuat arus cukup deras. Sehingga membuat tangkapan ikan pun berkurang. Saya tetap turun ke danau menjaring dan menjala ikan,'' ujar Tohonan.
''Walaupun cuaca buruk saat ini, saya masih paksakan mencari ikan. Tapi ke pinggiran danau dan sungai-sungai di sekitar danau. Namun kalau untuk turun ke tengah danau, saya tidak berani. Resiko sangat besar,'' ujarnya seperti dikutip dari metrosiantar.
Dia menyebutkan, cuaca buruk yang terjadi saat ini, sudah sering terjadi setiap pertengahan tahun.
''Kalau biasanya tangkapan ikan saya setiap hari bisa mencapai lebih 50 kg per harinya. Namun kalau sekarang sangat minim sekali. Bahkan kita bisa pulang dengan tangan kosong,'' imbuh Tohonan.[ans]
KOMENTAR ANDA