PLN kembali berbuat ulah. Pasalnya, dua bulan terakhir listrik di sejumlah daerah di wilayah Sumatera bagian Utara sering mengalami pemadaman. Bahkan, pemadaman sporadis terjadi pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Parahnya lagi, PLN tak pernah memberitahukan jadwal pemadaman sehingga mengganggu aktivitas warga. "Suka hati PLN saja memadamkan listrik. Padahal tidak lama lagi umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa," ujar Hujan Tarigan, warga Binjai, Sumatera Utara.
Keluhan yang sama disampaikan warga Medan, Reza Ananda. Menurutnya, selain tidak disertai pemberitahuan, pemadaman listrik di sejumlah kawasan di daerah itu juga berlangsung 3 hingga 4 jam.
"Kalau pemadaman karena faktor cuaca, kita bisa maklumi. Ini tidak, cuaca di Kota Medan belakangan ini panas luar biasa. Itu pun masih padam juga," keluhnya.
Sementara di Tanjungpinang, Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, kekesalan warga terhadap kondisi listrik ini memuncak. Mereka menyerang kantor PLN dengan melemparinya dengan televisi bekas.
Mereka kesal karena selama 4 bulan terakhir, listri di kawasan itu sering padam.
Dengan emosional, sekitar 300 orang menyerbu kantor PLN Tanjungpinang, di bawah naungan PLN Wilayah Riau-Kepri yang berpusat di Pekanbaru itu.
Mereka melempari kantor PLN Tanjungpinang dengan telur busuk. Barang-barang elektronik juga mereka lemparkan ke pintu masuk kantor tersebut.
Pelemparan barang elektronik bekas ini, karena warga kesal pemadaman bergilir berakibat pada rusaknya barang elektronik.
"Saban hari mereka minimal menerima pemadaman bergilir selama 8 jam. Pemadaman bergilir itu terjadi setiap malam. Kondisi ini mengesalkan. Sampai kapan kondisi listrik di tempat kami ini bisa normal," kata pendemo. [ded]
KOMENTAR ANDA