Massa Al Washliyah yang berunjukrasa di Jalan Thamrin No 128A, Medan tepat di depan kantor milik Tamin Sukardi, sambil membawa keranda mayat, Senin (24/6/2013). Mereka menyebut, keranda mayat dan menuliskan nama Tamin Sukardi sebagai simbol matinya hati nurani Tamin Sukardi dan kelompoknya.
Pantauan MedanBagus.Com, hingga siang ini ratusan personil kepolisian dari Sabhara Polresta Medan dan Personil Polsek Medan Kota mengawal jalannya aksi. Akibatnya arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin tersendat akibat ditutup. Arus lalu lintas kemudian dialihkan ke beberapa ruas jalan di sekitar kawasan ini.
Dalam orasinya, massa Al-Washliyah mempermasalahkan sengketa lahan seluas 32 hektar yang terletak di Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang, antara Pengurus Besar Al-Washliyah dengan kelompok-kelompok yang mereka sebut mafia tanah.
Massa mengecam upaya penguasaan lahan mereka yang didapatkan melalui proses pelepasan aset Eks HGU PTPN II tersebut dan telah disetujui Menteri BUMN dengan surat No. 5-380/MBU/2004 per tanggal 26 Juni 2004.
Meski unjukrasa sudah dilakukan beberapa kali, namun pihak Tamin Sukardi belum ada yang bersedia memberikan jawaban atas tuntutan massa pendemo tersebut. [ded]
KOMENTAR ANDA