Program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dipastikan menjadi ajang pencarian popularitas bagi pihak-pihak tertentu menjelang Pemilu 2014.
Bagi politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung, pembagian BLSM untuk rakyat miskin terasa lucu karena dilakukan langsung oleh pejabat menteri yang sebenarnya tidak terkait dengan hal itu.
"Apa yang kita curigai, kita tengarai selama ini, kekhawatiran kita bersama bukan hanya partai-partai di luar pemerintahan terbukti bahwa memang ada upaya sekelompok orang terutama menteri-menteri yang juga jadi caleg untuk memanfaatkan itu," ujar Pramono di gedung DPR Jakarta, Senin (24/6/2013).
Pejabat Wakil Ketua DPR itu menambahkan, program BLSM yang dijadikan kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi juga dijadikan ajang pencitraan bagi bakal calon presiden dari partai tertentu.
"Ini yang sebenarnya dikhawatirkan. Kalau kemudian BLSM ini betul-betul murni kenapa kemudian harus ada seremonial, harus menteri hadir kemudian nunggu berjam-jam. Ini menunjukkan apa yang kita khawatirkan terjadi," jelas Pramono sebagaimana disiarakan Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA