Warga Desa Emplasmen Kuala Nama, Kecamatan Beringin, Deli Serdang, mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria ditemukan tewas telungkup dengan kondisi gosong di parit areal perkebunan sawit PTPN II di Pasar III Afdeling 7, Sabtu (22/6/2013) sekira pukul 13.00 Wib.
Informasi yang diperoleh, korban tewas dengan lidah menjulur dan kedua kaki terangkat ke atas. Di sekitar korban terlihat pelepah sawit yang ikut gosong dan ada yang belum terbakar. Hal itu pertama kali diketahui Muji, warga Gang Sedar Kampung Banten Desa Sekip, Lubuk Pakam.
Ketika itu, Muji sedang mencari brondolan sawit yang baru dipanen perusahaan plat merah itu. Namun saat tiba di dekat lokasi, ia menemukan korban. Kaget bercampur takut luar biasa, Muji meninggalkan lokasi sambil berteriak. Teriakannya mengundang perhatian warga, sehingga tanpa dikomandoi, warga sekitar langsung menuju tempat yang dimaksud.
Tidak berapa lama, Kapolsek Beringin AKP Lamsan Manurung tiba di lokasi, disusul Kapolres Deli Serdang AKBP Dicky Patrianegara SH Sik, Wakapolres Kompol Ahyan, Kabag Ops, Kasat Reskrim AKP Erwin S Manik SH dan Kanit Idik I Ipda Saut Simarmata. Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Agar dapat berkonsentrasi mencari petunjuk awal atau tanda bukti, polisi memperlebar garis pembatas hingga 20 meter dari lokasi korban.
Sejumlah barang, berupa sandal karet merk Ottoman warna hitam sebelah kiri dan gigi palsu bagian bawah, ditemukan berjarak 15 meter di sebelah kanan korban.
Sandal sebelah kanan ditemukan sekira 5 meter di belakang korban. Sedangkan topi warna biru yang dipenuhi diduga bercak darah yang sudah mongering, ditemukan 10 meter dari depan kepala korban. Namun belum diketahui secara pasti apakah sandal, topi dan gigi palsu itu milik pelaku atau korban.
Meski lokasi temuan korban jauh dari permukiman dan berjarak 300 meter dari jalan kebun yang baru diaspal hitam itu, warga dari berbagai desa berdatangan untuk melihat jasad korban. Saat ditanyai polisi, warga mengaku tidak ada kehilangan keluarga.
Kapolres DS AKBP Dicky Patrianegara SH Sik seperti dikutp dari metrosiantar, mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah korban dibunuh dulu baru dibakar atau sebaliknya. Namun korban diperkirakan dibakar oleh pelaku pada Sabtu (22/6/2013) subuh.
''Kita masih menunggu hasil penyelidikan dan hasil dari laboratorium forensik (labfor) Poldasu. Kita belum tahu jumlah pelakunya karena identitas korban belum diketahui,'' ujar perwira berpangkat dua melati emas dipundaknya ini.[ans]
KOMENTAR ANDA