Entah apa hubungan rahasia antara SBY dengan elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun yang pasti banyak orang percaya bahwa PKS, atau tepatnya elit PKS, dan SBY memiliki rahasia masing-masing. Keduanya pun saling mengunci satu sama lain.
Kepercayaan ini berdasarkan asumsi bahwa betapa "nakalnya" PKS di dalam koalisi--dimulai dari kasus Century, angket pajak, hingga soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)--tapi tetap saja SBY tak berani mendepak para menteri PKS yang ada di kabinet. SBY seakan-akan mati langkah menghadapi move dan improvisai politik PKS yang begitu dinamis.
Akhirnya yang terjadi, kemarahan sementara elit Demokrat pun tak berbuah apa-apa. Kehendak politisi Demokrat agar SBY mendepak para menteri PKS pun ibarat angin lalu. Dan politisi PKS, kian percaya diri.
Bahkan, Minggu kemarin (23/6/2013), PKS mengklaim telah mendapat ampun dari SBY soal sikapnya terkait dengan kenaikan harga BBM ini. Dengan pengampunan ini, PKS memastikan akan tetap berada di dalam koalisi sampai 2014 dan mempertahankan tiga menterinya di kabinet.
Menurut jurubicara PKS, Mardani Alisera seperti dlansir Rakyat Merdeka Online, SBY dan PKS sudah berbicara langsung mengenai polemik yang terjadi saat ini. Namun ia tidak bersedia menyebut siapa pihak yang mewakili PKS dan dimana pertemuan itu dilakukan. Dia beralasan terlalu sensitif kalau hal itu disampaikan sekarang, dan setelah semua clear dan suasana kondusif kembali, pihaknya baru akan menceritakan secara lengkap pertemuan itu.
Lebih menarik lagi, klaim PKS ini tidak diketahui Ketua Harian Demokrat, Syarif Hasan. Syarif Hasan mengaku belum tahu kabar itu lantaran belum bertemu dengan Presiden SBY. Namun atas klaim ini, Syarif Hasan pun melunak. Ia mengatakan saling memaafkan antara PKS dan SBY jauh lebih baik, sebab Tuhan pun maha pengampun.
Apa isi pertemuan SBY dan elit PKS itu? Siapa elit PKS itu? Hingga kini masih masih menjadi misteri. Misteri ini hanya semakin memperkuat keyakinan, bahwa memang PKS memegang rahasia SBY.
Tentu saja ada pandangan lain, di luar pandangan dan keyakinan ini. SBY dinilai tidak berani mendepak tiga menteri PKS, yaitu Menteri Pertanian Suswono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, karena persoalan citra. SBY takut dengan mendepak PKS maka publik malah balik mendukung PKS karena dinilai sedang didzalimi.
Bagaimanapun, menurut orang yang berpegang pada pandangan ini, SBY adalah produk politik citra itu. Nama SBY mencuat setelah dikesankan seolah-olah dan seakan-akan didzalimi rezim Megawati. Politik seakan-akan dan seolah-olah terdzalimi ini tak mau dilakukan SBY pada PKS. [ans]
KOMENTAR ANDA