Semua pihak yang terkait diharapkan fokus menanggulangi kebakaran hutan Sumatera daripada melibatkan dalam perang opini yang tidak produktif untuk sekadar mencari kambing hitam.
Permintaan ini disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi Minggu malam (23/6/2013).
Sofyan Wanandi menyayangkan berbagai pihak yang menurutnya memperkeruh persoalan kebakaran hutan di Riau dengan melemparkan opini menyesatkan.
"Upaya pemadaman terus dilakukan pemerintah, melibatkan Polri, TNI dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan perusahaan-perusahaan di Riau dengan membuat hujan buatan dan bom hujan. Nanti, setelah padam baru ditelusuri siapa yang harus bertanggung jawab dan ditindak,'' ujar Sofyan sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online
Tuduhan-tuduhan yang tidak disertai bukti, katanya, baik yang dilemparkan ke pihak lokal maupun Singapura akan menimbulkan sentimen negatif terhadap iklim investasi Indonesia di mata dunia internasional.
"Kasus kebakaran hutan di Riau selalu terjadi tiap tahun dan terus berulang. Sedangkan pihak perusahaan sudah menerapkan zero burning policy. Baiknya, kita lihat nanti apa penyebabnya, apakah karena sengaja dibakar atau karena faktor alam," tambahnya sambim mengutip pernyataan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan tentang siklus lima tahun kebakaran hutan di kawasan itu.
Dia juga mengatakan, kasus kebakaran yang kembali terjadi ini mempelihatkan kelemahan pengawasan. Hal inilah yang harus diminimalisir dan dihilangkan.
"Singapura juga jangan hanya protes soal kabut asap. Sebagai investor seharusnya membantu untuk memadamkan," demikian Sofyan Wanandi. [ans]
KOMENTAR ANDA