post image
KOMENTAR
Pasca-aksi jual besar-besaran terhadap emas, para trader emas semakin pesimistis terhadap pergerakan emas.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 15 trader meramalkan harga emas akan merosot pada pekan depan. Sementara itu, enam trader optimistis harga emas akan naik dan lima lainnya memilih netral.

Sebagaimana dikutip dari liputanbisnis, Jumat (21/6/2013) lalu, harga emas terperosok di bawah 1.300 dollar AS per troy ounce untuk kali pertama sejak September 2010 lalu.

Aksi jual besar-besaran terhadap emas itu dipicu langkah Federal Reserve yang menyatakan akan mulai mengurangi nilai stimulusnya mulai akhir tahun ini dan menghentikan stimulus pada pertengahan tahun depan.

''Pernyataan dari The Fed menjadi sinyal bahwa bullish pada harga emas sudah berakhir. Salah satu faktor yang mendongkrak pesona emas, khususnya pada 2008 lalu, adalah quantitative easing. Jika QE dikurangi atau bahkan dihentikan, hal itu bukan sinyal yang baik bagi harga emas,'' papar Frederique Dubrion, President and Chief Investment Officer Blue Star Advisors SA, yang berbasis di Geneva.[ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi