post image
KOMENTAR
Menteri  Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia Ir H Tifatul Sembiring didampingi Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi menyerahkan secara simbolis Bantuan Langsung Sementara Mandiri (BLSM) tahap pertama kepada tiga orang warga Kota Medan di Kantor Pos Besar Medan, Sabtu (22/6/2013).

 BLSM ini diberikan sebagai kompensasi pemerintah untuk membantu dampak inflasi bagi warga miskin akibat pengurangan subsidi BBM menyusul dinaikkannya harga BBM terhitung, Sabtu (22/6/2013), dini hari.

                Begitu tiba di Kantor Pos Besar Medan, Menteri Kominfo langsung disambut Pelaksana Tugas Wali Kota Medan.

Selanjutnya, Tifatul  menemui salah seorang warga Kota Medan yang tengah menunggu pembagian BLSM di halaman samping Kantor Pos Besar Medan. Dengan komunikatif  dan penuh kekeluargaan, Tifatul punmenyapa warga tersebut.

                Pria bertopi dan berkumis itu mengaku  tengah menunggu giliran untuk mendapatkan BLSM. Dia selanjutnya menunjukkan surat tanda penerima BLSM dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada Tifatul. Setelah melihat surat dan KPS, Tifatul selanjutnya menyerahkan BLSM dari pegawai kantor Pos kepada pria tersebut. Dengan penuh suka cita, pria itu menerima BLSM sambil mengucapkan terima kasih.

                Sebelum Tifatul datang, Eldin lebih dahulu menyerahkan BLSM kepada dua warga Kota Medan. Kedua warga tersebut sangat terharu sekali, terutama seorang diantaranya yang merupakan wanita tua berusia lanjut.

Dia mengaku sangat bersyukur sekali dengan digulirkannya dana BLSM dari pemerintah tersebut. Dana itu sedikit banyak sangat membantunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menyusul naiknya harga-harga bahan kebutuhan akibat pemerintah menaikkan harga BBM.

                Setelah itu Tifatul didampingi Eldin melihat proses pembayaran BLSM yang dilakukan pegawai Kantor Pos kepada masyarakat  miskin.  Dilanjutkan dengan peninjauan untuk melihat kesiapan Kantor Pos Medan dalam menyalurkan dana BLSM. Usai peninjauan, Tifatul kepada wartawan menjelaskan pembagian BLSM yang dilakukan ini sesuai dengan Program pendataan Perlindungan Solsial (PPLS) yangf dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011.
 ''Jadi by name, by addres. Maka peluang salah sasaran atau penyimpangan BLSM semakin kecil,'' kata Tifatul.

                Jika pun ada masalah seperti orangnya sudah meninggal ataupun pindah rumah, jelas Tifatul, datanya bisa di-update lagi. Namun jangan gara-gara ada masalah sedikit seperti itu, pembayaran BLSM jadi terlantar.

''Itu keliru menurut saya, sebab menjelang puasa ini masyarakat butuh semacam bantuan, terutama masyarakat miskin dan hampir miskin yang berjumlah 15 juta rumah tangga. Kalau orangnya berjumlah sekitar 65 juta jiwa,''ungkapnya.[ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas