Kekerasan aparat kepolisian terhadap Sekretaris Jenderal Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Bintar Lulus Pradipta, saat demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Menteng Jakarta Pusat, dinihari tadi, ditanggapi Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Kapolri memerintahkan RS Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memberikan perawatan kesehatan kelas VVIP kepada Bintar.
Aktivis itu alami luka memar dan lebam pada wajah dan tubuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh aparat. Perintah tersebut merupakan hasil pertemuan antara Presidium GMNI, pihak kepolisian, dan anggota Komisi III DPR RI yang juga Sekjen Persatuan Alumni GMNI, Achmad Basarah.
Dalam pernyataan pers GMNI disebutkan bahwa pertemuan dihadiri antara lain Twedy Noviady (Ketua Presidium GMNI), Komjen Imam Sudjarwo (Irwasum Polri), Irjen. Putut Eko Bayuseno (Kapolda Metro Jaya) dan Brigjen Jarno (Wakapolda Metro Jaya) serta Brigjen Didi Agus (Kepala RS Polri Soekanto Keramat Jati).
Selain menghasilkan kespakatan untuk merawat Bintar di VVIP, Polri melalui Propam juga akan segera melakukan penyelidikan atas tindak kekerasan yang terjadi.
"Presidium GMNI mengapresiasi tindakan cepat Kapolri beserta jajarannya. Saat ini, Bung Bintar baru saja selesai melakukan CT Scan di RS Polri," kata Ketua Presidium GMNI, Twedy Noviady seperti dilansir Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA