MBC. Puluhan orang berseragam Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendatangi Mapolresta Medan di Jalan HM Said, Jumat (21/6/2013).
Kedatangan mereka untuk melaporkan penganiayaan yang terjadi di Kantor DPD Hanura Jalan Sei Besitang, Kecamatan Medan Baru dalam aksi unjukrasa terkait kisruh kepengurusan DPC Hanura Kota Medan.
Informasi yang dihimpun, keributan itu bermula ketika puluhan kader Hanura kubu Dasril Piliang (bekas Ketua DPC Hanura Medan,red) berunjukrasa di depan Kantor DPD Hanura guna menuntut DPD segera membatalkan kepengurusan baru hasil Muscablub dan mengefektifkan kepengurusan yang lama pimpinan Dasril Piliang.
Wakil Ketua DPC Hanura Medan pimpinan Dasril, Azrun Parinduri mengatakan, tuntutan mereka berdasarkan surat keputusan DPP nomor Surat nomor A/125/DPP-Hanura/IV/2013.
''Dalam SK itu, DPP memerintahkan DPD Hanura Sumut untuk segera membatalkan hasil Muscablub dan mengembalikan kepemimpinan DPC karena Muscablub itu ilegal,'' ujar Azrun.
Lanjut Azrun, tak berapa lama kemudian aksi mereka malah berbuah keributan. Sesampai di kantor DPD, mereka malah diprovokasi oleh seorang yang berada didalam kantor.
''Begitu sampai, kami sudah langsung diprovokasi. Si Dodo memprovokasi kami dengan mengatakan bakar aja kantor ini,'' katanya.
Perkataan Dodo yang merupakan anak salah satu pengurus DPD Hanura ini dijawab massa pengunjukrasa.
Namun, sebut Azrun, Dodo malah semakin provokatif. Dodo kemudian masuk ke tengah-tengah pengunjukrasa yang mayoritas kaum perempuan dengan memperagakan cara memegang alat kejantanannya. Sontak saja pengunjukrasa emosi.
''Kudatangi dia, kami dorong-dorongan. Tak lama mungkin karena dia gak tahan emosi, dihantamnya mulutku pakai kepalanya, aku di situ langsung oyong,'' ungkap Azrun.
Keributan pun nyaris melebar. Namun setelah ditenangkan, pengunjukrasa memilih meninggalkan kantor. Atas penganiayaan yang dialami Azrun itu, kemudian mereka pun memilih membuat pengaduan ke Mapolresta Medan.[ans]
KOMENTAR ANDA