Kenaikan harga BBM subsidi yang akan diberlakukan, yaitu premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar Rp 5.500/liter akan membuat pendapatan pengusaha SPBU menurun.
''Harga BBM subsidi naik, biasanya seminggu sampai dua minggu biasa terjadi slow down terhadap pembelian BBM, tapi tidak lama, karena efek prikologis saja,'' ujar Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
Pascakenaikan harga BBM subsidi, Eri mengatakan penjualan BBM subsidi di SPBU rata-rata turun 20-25% sehari.
''Jadi misalnya biasa jual 20 ton turun jadi 15 ton. Supaya tidak menambah modal kerja biasanya kita tambahi stok di malam kenaikan (harga BBM) itu, tapi kan kita tidak tahu naiknya kapan, jadi kita stok saja dulu,'' jelasnya seperti dikutip dari liputanbisnis.
Namun penjualan BBM subsidi akan normal kembali dua pekan setelah kenaikan harga BBM subsidi dilakukan.
''Orang kalau mau jalan atau ketemu sahabat ya nggak mungkin mirir-mikir lagi harga BBM naik,'' lanjutnya. [ans]
KOMENTAR ANDA