post image
KOMENTAR
Aktifis dan pecinta lingkungan Dian Paramitha membuat petisi untuk menuntut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan agar segera menyelamatkan seekor harimau betina bernama Melani yang kini tengah sekarat karena kekurangan gizi di Kebun Binatang Surabaya.

Petisi yang disosialisasikan di laman http://www.change.org/saveKBS itu sampai kini (Kamis, 20/6/2013) telah ditandatangani oleh 7.844 pendukung.

Dalam petisinya #SaveKBS, Dian Paramita, mengimbau masyarakat untuk ambil bagian sebagai bentuk dari kepedulian terhadap berbagai satwa yang semakin terancam punah.

“Mari isi petisi ini untuk mendukung Bapak Menhut dan pihak terkait agar segera bertindak menyelamatkan satwa KBS. Mari bersama-sama melindungi para satwa. Bukan hanya karena mereka akan punah, tetapi karena mereka juga makhluk hidup seperti kita yang bisa merasakan sakit dan sengsara. Let's speak up for those who cannot speak.” tulis.

Keprihatinan terhadap nasib satwa di Bonbin Surabaya, khusunya pada harimau betina bernama Melani itu, juga menarik perhatian artis Melanie Subono. Bersama Andre Parkins, keduanya juga membuat petisi yang sama. Malahan dalam petisinya, Melanie dan Andre menuntut agar hewan di Bonbin Surabaya dipindahkan ke tempat yang layak.

"Setahun lalu, saya coba masuk dan menawarkan bantuan makanan dan sumbangan ke KEBUN BINATANG SURABAYA. Semua bantuan terpental ke luar. Konon, bukan cuma hewan, tapi bahkan pegawai pun banyak tidak bergaji. Hari ini, gue mohon dukungan sahabat yang masih peduli. Setiap tanda-tangan lo di halaman ini, mengantarkan satu email ke Gubernur!” Kata Melanie Subono yang telah menggalang  1700 lebih tanda tangan dalam 1 hari.

Dalam surat petisinya, Andrea Parkin menyatakan "Saya menandatangani petisi ini ditujukan kepada Rahmat Shah, kepala asosiasi kebun binatang Indonesia dan pengelola Kebun Binatang Surabaya, Tony Sumampouw,".

Andrea berhasil mengumpulkan 5400 lebih suara dari berbagai negara.

Sebagai ilustrasi, saat ini harimau betina penghuni Bonbin Surabaya bernama Melani itu sungguh menyedihkan. Tubuhnya yang hanya tinggal dibalut kulit menyusut jauh dari berat badan ideal seekor harimau betina dewasa. saat ini Melani hanya memiliki bobot tubuh seberat 60 Kg.

Melani yang masuk dalam spesies harimau Sumatera itu kini juga menderita diare. Kandang kecil yang jorok yang menjadi tempat kediamannya di Bonbin Surabaya sungguh tak layak huni.

Bulan lalu, Razak, seekor harimau sumatera yang juga menghuni "hotel pro deo" itu tercatat ditemukan tewas di tempat yang sama.

Kini Melani diperkirakan tak lagi berusia panjang. Dia terancam menghadapi euthanasia (suntik mati). [hta]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam